Kafe Pintu Dapur, Denpasar, Suguhkan Masakan Bali Tempo Dulu yang Hampir Punah
Nasi Sager Pintu Dapur menjadi satu di antara hidangan yang ada di tempat ini. Namanya mungkin masih asing di telinga anak muda perkotaan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Menggunakan ikan pindang yang disuwir kecil-kecil lalu dicampur dengan nasi putih.
Ditambah dengan bumbu-bumbu spesial lainnya untuk memperkaya rasa.
Nasi yang sudah tercampur dengan pindang kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dibakar.
Aroma khas daun pisang yang dibakar menambah rasa dari hidangan ini.
Rasanya gurih dan nikmat, apalagi ditambah dengan sambalnya.
“Kami juga punya Mie Goreng Bali. Kebanyakan orang-orang nyari mi goreng pasti nyarinya yang Chinese food. Tapi saya ingin ini saya bikin mi goreng tapi pakai bumbu Bali yang dirajang,” jelas Cok Bagus.
Mie Goreng Bali disajikan dengan wadah yang unik. Bentuknya menyerupai penggorengan mini dengan pegangannya.
Hidangan ini dilengkapi kerupuk dan telur dadar.
Rasanya lezat dan cukup unik karena masih jarang ditemukan pemakaian bumbu Bali pada mi goreng.
Bernostalgia melalui masakan lama memang mengasikkan.
Seakan mengenang cita rasa akan masakan dari leluhur yang mulai terlupakan.
Mengisi kerinduan untuk menikmati sajian tempo dulu dengan tampilan sederhana namun dengan rasa yang istimewa.
Kapasitas yang dimiliki Pintu Dapur dapat menampung sekitar 50 pengunjung, di indoor dan outdoor.
Suasana menyantap hidangan makin nikmat dengan iringan lagu-lagu bergenre folk yang syahdu.