Rumah Mangrove, Tawarkan Wisata Edukasi hingga Menyusuri Sungai Percut Seituan
Wisata pedesaan semacam ini menjadi sulit ditemukan dengan menjamurnya wisata modern di perkotaan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Saat menyusuri sungai, memotret aktifitas burung camar yang beterbangan mengejar sampan dan mengerumuni hasil tangkapan ikan nelayan adalah yang paling dinanti.
Tak jarang pula pemandangan "perampasan" ikan terlihat saat nelayan lengah.
Burung camar akan terbang dengan cepatnya meraih ikan dan kabur menghindar dari sang empunya ikan.
"Di Rumah Mangrove, wisatawan mendapatkan edukasi soal tanaman, mulai dari mengenal manfaat mangrove, hingga cara bercocok tanam tanam yang baik dan mengenal lebih dekat kembang biak lutung," katanya.
Mahmuddin menuturkan di Rumah Mangrove juga ada kawasan ekslusif kembangbiak lutung di kawasan hutan nipah.
"Ratusan lutung berkembang biak di dalam hutan nipah, dari yang bayi hingga lutung yang paling besar ada di sana. Dan tenang, lutung bukan jenis binatang yang suka mengganggu apalagi melukai manusia," katanya.
Seusai berwisata melihat lutung dan tanaman, wisatawan bisa memancing ikan di kolam sekitaran lahan dan langsung membakarnya di tempat
.
Untuk mencapai ke sana wisatawan bisa menggunakan mobil pribadi atau sepeda motor karena jalannya sudah beraspal dan lebar.