Blusukan di Arab Saudi: Mulai ke Perkampungan Tradisional hingga Perumahan Pejabat
Berkeliling di perkampungan tradisional di Arab Saudi, khususnya di Mekkah, Madinah dan Jeddah memiliki keseruan tersendiri.
Editor: Malvyandie Haryadi
Kalau tidak abu-abu, bisa merah muda atau krem, namun kebanyakan krem pucat, mirip dengan warna pasir di padang pasirnya sehingga kesan gersang makin terasa.
Apalagi jika melewati padang pasirnya dan ada beberapa bangunan di sana seperti restoran dan SPBU yang warnanya seperti itu.
Bangunan-bangunannya pun tampak berdebu dan kusam.
Tak ada halaman rumah di perumahan tradisional mereka.
Kalau pun ada lahan kosong di sekitar perumahan ini hanyalah berupa padang pasir atau hamparan gunung batu tandus.
Bangunan tradisional mereka rata-rata hampir sama.
Bahkan sekolah pun hampir sama rupanya jika tak ada tampak para siswa belajar di kelas dan berkeliaran di sekitarnya mengenakan seragam atau membawa tas sekolah.
Rupa bangunan gedung resepsi pernikahan pun tampak sama.
Tak ada satu penanda khusus yang menunjukkan bahwa itu adalah gedung resepsi.
Bentuknya memanjang dan agak melingkar, letaknya di atas bukit batu yang gersang.
Kami baru tahu kalau itu adalah gedung resepsi pernikahan dari ustad pembimbing rombongan jemaah umrah kami dari Banjarmasin, Ustad Arifin.
"Itu gedung resepsi pernikahan. Biasanya untuk orang-orang kaya saja," jelasnya.
Kondisi perumahan berbeda tampak di Kota Jeddah.
Dari jalan-jalan yang dilalui, tak hanya ada perumahan warga di atas gunung, namun juga di pinggir jalan dengan desain yang bermacam-macam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.