Uji Nyali di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Lihat Orang Utan dan Berbagai Hewan Langka
Jika beruntung, anda juga dapat menjumpai aneka kupu-kupu langka, siamang, beruang madu hingga kambing hutan yang menjadi ciri khas hutan tropis.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Memasuki hutan observasi orang utan di desa Bukit Lawang, Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, cukup memacu adrenalin.
Menyusuri hutan rimba yang lebatnya ranting dan akar yang menjalar keluar tanah, hingga pemandangan orang utan dan lutung yang berpindah dari satu ranting ke ranting lainnya kerap membuat bulu kuduk merinding.
Jika beruntung, di sini anda juga dapat menjumpai aneka kupu-kupu langka, siamang, beruang madu, kambing hutan. (Tribun Medan/Silfa)
Tapi tenang, ada pemandu yang siap menetralkan suasana dan membimbing wisatawan untuk melakukan apa saat binatang tampak mendekat.
Hendrik, pemandu wisata Bukit Lawang menuturkan orang utan, siamang dan lutung memiliki kepribadian tidak gampang menyerang saat melihat orang asing.
Biasanya mereka tetap tenang dan tetap berinteraksi seperti biasanya dengan spesies mereka di depan pengunjung.
Baik itu saat menyusui anak, bermanjaan dengan anak, bermain dengan teman atau saling merayu untuk kawin.
Namun jika ada suara berisik atau gangguan dari pengunjung seperti lemparan makanan atau ranting ke arah mereka, barulah mereka mudah terpancing untuk menyerang.
"Saya biasanya sebelum masuk hutan sudah mengimbau agar wisatawan tidak panik saat melihat orang utan atau binatang lainnya. Tidak berisik atau berteriak atau sampai mengganggu aktivitas orang utan. Jadi bergerak pelan dan menikmati pemandangan interasi mereka saja atau mengambil foto sepuasnya tanpa banyak gerakan atau suara," katanya.
Hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) menjadi satu-satunya hutan yang dijaga dan dilindungi serta dijadikan tempat observasi binatang langka di Sumateta Utara.
Taman Nasional Gunung Leuser. (Tribun Medan/Silfa)
Mulai orang utan Sumatera, Harimau Sumatera hingga aneka flora langka tumbuhan dan satwa seperti kantong semar, meranti, keruing, damar laut, anggrek hutan, rafflessia, bunga bangkai.
Jika beruntung, anda juga dapat menjumpai aneka kupu-kupu langka, siamang, beruang madu, kambing hutan dan binatang lainnya yang merupakan khas hutan hujan tropis.
Jadi tidak heran, jika banyak pengunjung yang datang penjuru kota dan negara untuk berwisata jelajah ke hutan TNGL untuk melihat kembang biak hidup orang utan dan flora langka.