Suwiran daging ayamnya banyak dipadukan dengan wortel.

“Biasanya saya kurang suka rogout ayam. Karena kadang rasanya agak enek dan penampilannya agak lembek-lembek gimana, kalau yang ini tidak,” kata konsumen yang kebetulan sedang berbelanja di Rumah Risoles Khairani ini.

Sementara itu pemilik Rumah Risoles Khairani yang bernama Khairani kepada Tribunpekanbaru.com belum lama ini mengatakan awalnya cemilan ini merupakan cemilan keluarganya.

Ia juga selalu menyajikannya di saat hari raya. “Anak-anak dan keluarga besar saya sangat suka risoles buatan saya. Dan mereka telah lama menyarankan untuk buka outlet,” ujar Khairani.

Dari yang hanya rasa original, lanjut wanita berhijab ini ia mencoba mengkreasikan jadi delapan kreasi risoles.

Dari ke delapan rasa itu dapat dikelompokkan menjadi rasa tradisional dan ada pula yang rasa western.

“Kalau anak-anak muda biasanya senang dengan rasa yang western seperti daging asap mozzarella dan saos spaghetti,” sebutnya.

Berbagai varian rasa tersebut, ada yang rasanya pedas, spicy dan manis seperti risoles pisang coklat.

Sehingga bisa dikonsumsi berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai orangtua.

Selain itu nikmatnya menikmati risoles ini sambil menggigit cabe rawit maupun sambalnya. “Saos sambalnya juga saya buat sendiri,” ujar Khairani.

Untuk mengkreasikan beberapa jenis risoles ini, Khairani mengaku perlu beberapa kali percobaan sehingga menghasilkan rasa yang enak.

“Beberapa kali saya coba buat variasi risoles selain yang original ini. Gagal pertama saya coba lagi sehingga bisa menghasilkan rasa yang bisa diterima oleh sebagian besar orang,” sebutnya.

Cara membuat

Proses pembuatan risoles ini sama dengan risoles pada umumnya.