Koleksi Senjata Lawas Saksi Merebut Kemerdekaan di Gedung Museum Perjuangan TNI 45
Mari melihat deretan koleksi senjata lawas di Gedung Museum Perjuangan TNI 45 di Medan.
Editor: Agung Budi Santoso
"Layaknya kembali ke benda masa lalu perjuangan TNI dapat mengetuk hati pengunjung tentang hal dan apa saja yang dilakukan pejuang TNI di masa penjajahan," kata Sersan Kepala, Anto, saat Tribun Medan mengunjung museum TNI '45.
Diresmikan pada 21 juni 1971 oleh Brigjen TNI, Leo Lepolisa, bangunan gedung dan benda-benda bersejarah tersebut masih terawat dengan baik.
Pada halaman museum anda akan melihat berbagai senjata dan meriam, serta sebuah tugu berbentuk kobaran api dan bambu.
Beranjak ke bagian dalam museum, anda juga akan disuguhi berbagai macam koleksi seperti bendera merah putih pertama di Kota Medan, bambu runcing, lukisan-lukisan, foto-foto tua kota medan, serta berbagai macam senjata yang telah dipakai para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kota Medan.
Kemudian ruangan di lantai dua. Ada berbagai macam senjata, dan mesin berat untuk perang.
Wirna, pengunjung, menuturkan cukup terkagum-kagum dan membuat bulu kuduknya merinding melihat alat perang tersebut merupakan modal pasukan TNI merebut kemerdekaan.
"Anak muda harus sering ke sini untuk lebih mengenal pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," katanya.
Pasalnya, museum tersebut memang tampak sepi. Bahkan pengunjung yang masuk parkiran museum, malah ditanya mau ngapain oleh penjaga.
Pasalnya, jika bukan dari rombongan sekolah atau universitas, pengunjung perorangan jarang sekali ke sana.
"Tadi malah sempat ditanya mau ngapain sama petugas, saya jawab mau lihat museum, petugas malah tanya lagi kenapa tidak sama rombongan," jelasnya.