Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kulinernya Dinilai Amat Khas, Delapan Daerah di Indonesia Ini Dipromosikan Mendunia

Dinilai kulinernya amat khas, delapan daerah di Indonesia sedang dipromosikan wisata kulinernya segera mendunia.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Kulinernya Dinilai Amat Khas, Delapan Daerah di Indonesia Ini Dipromosikan Mendunia
Wahid Nurdin/Tribun Jambi
Rendang coklat kehitaman khas Jambi. Rendang adalah kuliner khas Indonesia yang pertama masuk daftar makanan terenak di dunia. 

”Semua daerah itu berkesan, tetapi yang paling susah dilupakan adalah Raja Ampat karena perjalanan menuju ke sana begitu panjang. Membuat sinoleh itu juga menantang karena belum pernah nyoba, lihat saja belum pernah” ujar Rinrin.

Rinrin mengatakan, kuliner Nusantara yang beragam dan lezat menambah keistimewaan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Namun, belum banyak jenis makanan tradisional itu dikenal di dunia. Meskipun lezat, penyajiannya juga cenderung tidak menarik.

Oleh karena itu, dalam Wonderful Indonesia Flavours, penyajian makanan dikreasi dan dimodifikasi menjadi lebih menarik tanpa mengubah keaslian rasa.

”Sekarang makanan Asia sedang booming. Acara ini adalah usaha memperkenalkan makanan Indonesia dan bagaimana penyajiannya bisa ditampilkan lebih menarik,” ujarnya.

Menurut Rinrin, walaupun enak, ragam makanan lokal juga dikenal susah cara memasaknya. Apalagi saat memasaknya dibutuhkan ragam variasi bumbu.

”Sebenarnya sama sekali tidak susah memasaknya. Orang kalau sudah lihat banyak bumbu, jadi malas sehingga terlihat sulit. Jadi, bukan sulit memasaknya, melainkan membutuhkan kesabaran,” ujarnya.

Tobie mengaku terkesima dengan banyaknya jenis bumbu dan tahapan yang diperlukan untuk memasak satu jenis makanan. Hal itu membuatnya kesulitan karena belum terbiasa. Dibandingkan dengan makanan negara lain, seperti makanan Italia yang biasa dimasaknya, memasak makanan Indonesia jauh lebih rumit.

BERITA TERKAIT

”Saya cukup kesulitan memasak makanan Indonesia karena banyak bumbu dibutuhkan untuk satu makanan saja dan saya tidak familier dengan cita rasanya. Saya tidak terbiasa memasaknya, tetapi saya sangat menikmatinya,” ujar Tobie.


Tumpeng.

Ia pun mengaku jatuh cinta dengan kelezatan garang asam bumbung Solo. Selain unik cara memasaknya, dengan menggunakan bambu sebagai wadah, kelezatannya menggugah selera.

”Sebagai seorang chef, pengalaman ini sangat menarik karena bisa belajar masakan dari negara yang berbeda,” ujar Tobie.

Pitana mengatakan, Wonderful Indonesia Flavours merupakan salah satu cara mempromosikan kuliner Nusantara sebagai salah satu kekuatan daya tarik wisata.

Asian Food Channel dan Travel Channel dipilih karena memiliki penonton spesifik penggemar kuliner dan pelancong. Apabila evaluasi program ini berdampak positif, pemerintah akan melanjutkan produksi berikutnya.

Program itu diharapkan turut mendongkrak kuantitas dan kualitas kunjungan wisatawan mancanegara yang ditargetkan mencapai 20 juta orang pada tahun 2019. (RWN)

Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas