Berburu Durian di Banjar, Kalimantan Selatan, dan Tradisi Lokal yang Unik Setelah Menyantap Buah Ini
Durian-durian ini merupakan hasil hutan di Kabupaten Banjar seperti Desa Mandiangin, Karang Intan, Pengaron, Biih dan Sungai Alang.
Editor: Malvyandie Haryadi
Saat perjalanan pulang, dia menyempatkan waktu singgah di salah satu lapak pedagang itu untuk mencicipi langsung durian-durian tersebut, sebelum bertolak kembali ke Jakarta.
"Pak Jokowi makan duriannya di sana yang dekat Tahura," sebut seorang pedagang durian di sana.
Durian-durian tersebut tampak ranum dan kulitnya segar.
Dagingnya pun tampak bagus, walau ada juga yang tidak.
Banyak pengguna jalan yang tampak singgah dan membeli durian tersebut.
Bahkan ada juga yang sengaja datang kemari hanya untuk membeli dan mencicipinya langsung di tepi jalan, dekat lapak penjualnya.
Seperti yang dilakukan Mila dan kawan-kawannya.
Mereka tampak asyik menyantap beberapa biji durian sembari mengobrol.
"Kami dari Banjarmasin. Memang sengaja kemari hanya untuk membeli dan mencicipi durian ini langsung di pinggir jalan," katanya.
Harganya yang tergolong murah menjadi alasan mereka berburu langsung ke tempat asalnya.
Seorang penjualnya, Misran, mengatakan harga durian yang dijualnya mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 70 ribu.
"Paling murah Rp 10 ribu. Ada juga yang Rp 20 ribu. Paling besar harganya Rp 70 ribu," jelasnya.
Penjual lainnya ada juga yang mematok harga berbeda.
Ada yang menjualnya Rp 100 ribu untuk lima biji berukuran besar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.