Laporan wartawan Surya Wiwit Purwanto

TRIBUNNEWS.COM - Kuliner bakso satu ini sudah kondang dimana mana. Hampir di semua kota kuliner bakso ini ada dan memiliki kekhasan masing masing. Termasuk di Kota Surabaya.

Bakso dengan ciri khas masing masing banyak ditemukan di Surabaya. Salah satunya adalah bakso Pak Jalil yang ada di Jalan Taman Apsari sebelah patung Joko Dolog.

Bagi pencinta kuliner berkuah bakso Pak Jalil yang dulu mangkal di Jalan Embong Wungu ini sudah tidak asing lagi. Tapi tetap saja mereka yang doyan makan bakso akan datang lagi di warung bakso Pak Jalil.

Gorengan bakso Pak Jalil di Surabaya.

Warung bakso Pak Jalil ini sangat sederhana sepertu halnya warung kaki lima. Sebuah rombong bakso yang sudah tua dan tenda terpal serta meja dan kursi kayu panjang sebagai tempat para penikmat kuliner ini bersantap.

Tapi jangan kira pelanggan bakso Pak Jalil ini datang dari berbagai kalangan. Hampir setiap siang dipastikan kendaraan roda empat memenuhi lahan parkir Jalan Taman Apsari. Mereka adalah pelanggan dari bakso Pak Jalil.

Namanya bakso sebenarnya dimana saja tempatnya tak jauh beda rasa dan isi seporsi bakso. Tapi yang membedakan bakso Pak Jalil dengan bakso lainnya di Surabaya adalah rasa pentol bakso dan kuahnya.

Kuah bakso Pak Jalil sangat terasa baik dari rasa kaldu dari daging serta bumbunya. Terutama juga Pak Jalil tidak pelit dalam memberi kuah serta bawang goreng dan bawang prei (ijo ijo) yang terlihat memenuhi topping seporsi mangkok bakso.

Pipit Robwel seorang pelanggan setia bakso Pak Jalil mengaku rasa bakso Pak Jalil ini sudah pas. "Beberapa warung bakso sudah pernah saya coba dan warung bakso Pak Jalil ini masih terenak," kata Pipit.

Seporsi bakso Pak Jalil di banderol seharga Rp 15.000 dengan isi pentol bakso sebanyak 15 biji. Namun jika terlalu banyak anda tinggal ngomong porsi separuh saja.

Pentol yang tidak terlalu besar membuat kuliner bakso Pak Jalil banyak yang suka. Ditambah lagi gorengan yang kenyal menjadikan makan siang semakin berselera.