Kawah Sikidang di Dieng dan Legenda Perjodohan Ratu Sinta dengan Pangeran Kidang Garungan
Dataran tinggi Dieng, Wonosobo, menawarkan pemandangan alam yang memesona.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis dan Hermawan Handaka
TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Dataran tinggi Dieng, Wonosobo, menawarkan pemandangan alam yang memesona.
Bahkan, kawah beracun di kawasan ini pun tak pernah sepi pengunjung.
Tak pernah sepi pengunjung. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Ada tiga kawah yang sayang dilewatkan, yakni Kawah Timbang, Kawah Sinila dan Kawah Sikidang.
Letupan air yang muncul akibat pemanasan air tanah oleh magma menjadi pemandangan yang sayang dilewatkan di tiga tempat ini.
Sebenarnya, ketiga kawah ini termasuk area berbahaya lantaran menyemburkan gas karbondioksida (CO2).
Jika terlalu banyak terhirup, gas ini membahayakan tubuh.
Dari ketiganya, Kawah Timbang merupakan kawah penghasil gas CO2 terbesar di Dieng.
Tak jauh dari Kawah Timbang, ada Kawan Sinila. Kawah ini tercatat pernah meletus tahun 1979 yang mengakibatkan 149 warga Dieng meninggal dunia.
Letusan Kawah Sinila membuat rekahan tanah yang memanjang hingga Kawah Timbang sehingga meningkatkan volume gas beracun.
Saat itu, warga yang berusaha menyelamatkan diri justru terjebak di hamparan gas beracun dari Kawah Timbang.
Sementara, Kawah Sikidang menjadi kawah yang sering dikunjungi wisatawan.
Melihat burung hantu. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Konon, kawah ini terbentuk karena legenda perjodohan Ratu Sinta Dewi dengan Pangeran Kidang Garungan.
Ratu Sinta Dewi meminta bukti cinta Pangeran Kidang lewat pembuatan sumur yang sangat dalam.
Ternyata, permintaan itu hanya strategi Ratu Sinta agar tidak menikah dengan Pangeran Kidang karena wajah sang pangeran yang tidak tampan dan mirip kidang (Bahasa Indonesia rusa).
Saat Pangeran Kidang menggali sumur, Ratu Sinta beserta pengawalnya justru mengubur hidup-hidup sang pangeran.
Menggunakan sisa kekuatan, Pangeran Kidang berusaha keluar dari lubang namun tidak bisa.
Amarah Pangeran Kidang membuat air tanah di lubang itu kemudian mendidih.
Cerita tentang Pangeran Kidang sebagai asal mula
Kawah Sikidang diperkuat fenomena kawah yang muncul tiba-tiba lalu berpindah posisi.
Selain kawah utama, sering muncul kawah-kawah kecil disekitar kawah utama yang beberapa waktu kemudian mengering dan muncul lagi kawah baru di tempat yang tak jauh dari kawah utama.
"Di sini pemandangannya bagus, menarik. Selain itu, kawahnya juga indah bagus sebagai tempat latar foto. Yang tak kalah seru, kami bisa menyewa moto trail berbiaya terjangkau," ucap Ade, pengunjung asal Salatiga.
Sewa motor trail di kawasan Sikidang dibanderol Rp 50 ribu untuk durasi 20 menit.
Pengunjung juga bisa foto bersama burung hantu setelah membayar Rp 5 ribu per orang.
Sementara, untuk masuk kawasan Kawah Sikidang, pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp 5 ribu per orang. (*)