Pesona Pantai Ulee Lheu Banda Aceh: Kian Bersinar Setelah Sempat Diterjang Tsunami
Terletak di lokasi srategis dan terpaut tak jauh dari jantung kota Banda Aceh membuat tempat ini tak pernah sepi pengunjung.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Menikmati panorama matahari tenggelam tak pernah membosankan.
Pemandangan langit senja dengan semburat warna jingga terlihat menakjubkan.
Pantai Ulee Lheu. (Serambi Indonesia/Nurul)
Ditingkap awan yang berarak dan ombak yang menjilat-jilat pantai, seakan berlomba mengantar matahari tenggelam dalam pelukan malam.
Keindahan persembahan dari alam yang memukau mata dan membuat mulut berdecak.
Pantai Ulee Lheu merupakan salah satu spot tepat untuk menikmati sunset.
Pantai ini terletak di Desa Ulee Lheu Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh.
Pelabuhan yang mengambil nama yang sama dengan nama pantai tersebut menempel persis di sisinya.
Pelabuhan Ulee Lheu cukup kesohor karena merupakan gerbang masuk menuju ke Sabang.
Pantai Ulee Lheu terlihat memikat. (Serambi/Nurul)
Silahkan susuri Jalan Sultan Iskandar Muda, lalu setiba di bundaran mengambil arah ke pelabuhan yang terletak persis di ujung.
Dari pusat kota, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit berkendara.
Pias matahari dengan rona jingga memeluk teluk berlatar deretan pegununan yang berdiri gagah di kejauhan.
Tempat ini pernah disapu tsunami pada pengujung 2004 silam, pun begitu tak memudarkan pesonanya.
Kilau tempat yang dulunya bernama Pantai Cermin ini semakin bersinar dengan keberadaan landmark yang mengukuhkannya sebagai destinasi wisata bahari.
Sementara deretan pedagang yang menawarkan aneka jajanan khas kaki lima mengapit sisi jalan menuju Pantai Ulee Lheu.
Ya, Pantai Ulee Lheu terlihat bersolek dan tampil memikat.
Terletak di lokasi srategis dan terpaut tak jauh dari jantung kota Banda Aceh membuat tempat ini tak pernah sepi pengunjung.
Terutama ketika akhir pekan tiba.
Seperti pemandangan saat Tribun Travel menyambangi Pantai Ulee Lheu pada Minggu, (10/1/2016).
Pengunjung yang kebanyakan warga lokal tumpah ruah ke tempat ini.
“Saya suka kemari untuk menikmati sunset, karena dari dari sini sunset nya indah,” tutur Husna, warga Banda Aceh.
Untuk masuk ke lokasi wisata ini, pengunjung cukup membayar tarif parkir saja.
Menikmati sore sambil menyesap kelapa muda atau makan jagung bakar bisa menjadi pilihan menyenangkan.
Jika tujuan anda adalah menikmati sunset, datanglah antara pukul 17.30 – 18.00 WIB.
Siapkan kamera anda dan abadikan keindahan bahari tanah air.