Tiga Kuliner Ayam Khas Aceh yang Dijamin Menggugah Selera Makan Anda
Ada tiga gerai makanan kali ini yang akan kami ulas karena menawarkan Aceh original taste.
Editor: Malvyandie Haryadi
Daun temuru dan pandan yang memenuhi hampir semua permukaan piring hanya menyisakan sedikit celah bagi potongan ayam yang mengintip dibalik gunungan daun.
Oleh karena itu jika hendak memakannya, maka anda harus mengubek-ubek terlebih dulu guna menemukan ayam yang dipotong kecil-kecil yang tertimbun dedaunan.
“Ayam tangkap cocok dimakan berdua atau bertiga. Porsinya cukup besar dan enak disantap dengan nasi selagi hangat,” ujar Nunung, warga asal kota setempat yang makan bersama seorang teman.
Rumah makan yang beralamat di Jalan Tgk Imum Luengbata, Banda Aceh tersebut konon merupakan tempat pertama yang memperkenalkan ayam tangkap di ibukota provinsi paling barat Indonesia tersebut.
Kini keberadaan warung makan yang menyajikan makanan serupa kian sulit ditemui.
Setiap harinya Rumah Makan Aceh Rayeuk menghabiskan hingga 150 ekor ayam untuk memenuhi permintaan pembeli.
Selain melayani pembeli yang makan di tempat, Boy sang pemilik juga menerima pesanan dari berbagai daerah di Indonesia.
Tempat yang berdiri sejak 1996 ini buka dari jam 09.00 – 22.00 WIB setiap harinya.
Khusus bagi anda yang membawa pulang atau memesan, makanan tersebut tahan hingga 4 hari. Cukup disimpan dalam microwave atau dipanaskan dengan cara digonseng.
Karena dimasak dalam kondisi kering betul, maka tak perlu khawatir citarasanya berubah.
Boy mengungkap dirinya setia menggunakan jenis ayam kampung yang terbilang muda.
Tempatnya mempekerjakan seorang koki khusus untuk mengolah ayam spesial tersebut.
Untuk menikmati seporsi ayam tangkap, kita harus merogoh kocek Rp 60.000.
Hmmm... meriahnya makan.