Pohon Kenari Tua di Kota Mataram yang Bikin Penasaran Rombongan Turis Belanda
Beberapa pasangan yang tengah joging berhenti sejenak, mengusap batang pohon yang beberapa di antaranya ada yang berdiamater 2 meter.
Editor: Malvyandie Haryadi
Saat musim asam, warga kota mengumpulkan buahnya yang jatuh dari pohon.
Pohon kenari menjadi pusat perhatian karena jumlahnya dominan dibandingkan dengan tanaman pelindung lain.
Ada pula nilai historis terkait dengan pemerintahan kolonial Belanda.
Inilah yang mengundang kedatangan turis dari Negeri Kincir Angin itu ke Mataram tahun 1989.
Rombongan bule londo ini datang setelah mendapat cerita dan membaca pustaka tentang Lombok di negara mereka.
Mereka ingin membuktikan kebenaran cerita tersebut.
Mereka bukan saja senang melihat sebagian besar pohon kenari masih berdiri kokoh dan merekam dengan kamera video, tetapi juga sangat emosional.
Seperti digambarkan Fathurrahman Zakaria dalam bukunya, Mozaik Budaya Orang Mataran, mereka menangis, memeluk pohon kenari.
Pemerhati budaya Sasak, Lombok, Ahmad YD, mengutip buku Memorie van Overgave, mengatakan, gagasan penanaman pohon kenari muncul pada tahun 1895 saat Van der Hoogt menjadi Kontelir Lombok Barat, yang meliputi wilayah Mataram.
Karena itu, dilakukan penataan tata ruang kota, seperti adanya perimbangan ruang tertutup dan terbuka, taman, dan lainnya, dengan tujuan agar kota memiliki identitas.
Belakangan sisi kiri dan kanan jalan ditambahi tanaman pohon johar (Cassia seamea), beringin, dan tanaman lain.
Pemerintah Kota Mataram sangat melindungi pohon kenari tua yang saat ini berjumlah 60 batang melalui Peraturan Wali Kota Mataram Nomor 24 Tahun 2009 tentang Penataan Taman dan Dekorasi Kota.
Peraturan itu diberlakukan demi kenyamanan dan keasrian serta terlindunginya pohon kenari.
Pohon kenari dapat juga dijadikan sebagai bagian dari paket wisata kota.
Jalan-jalan di Mataram, selain dapat menikmati suasana adem dan rindangnya pepohonan, juga mendapat oleh-oleh cerita sekilas kota itu dari saksi bisu pohon-pohon kenari tua. (KHAERUL ANWAR)