Mengabadikan Keindahan Pasir Putih dan Pohon Bakau di Pantai Lhok Mee dalam Foto Prewedding
Panorama yang disuguhkan memburatkan suasana romantis, sehingga kerap dijadikan sebagai lokasi favorit untuk foto prewedding.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Aceh memiliki kekayaan destinasi wisata bahari yang memesona.
Provinsi yang terletak di ujung barat pulau Sumatera ini menyimpan eksotisme pantai khas negeri maritim.
Satu di antaranya adalah Pantai Pasir Putih atau Pantai Lhok Mee Desa Lamreh Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar.
Pantai dengan pasirnya yang putih dan airnya yang sejernih cermin ini terlihat mempesona dengan keberadaan pohon-pohon bakau yang menancap di bibir pantai.
Panorama yang disuguhkan memburatkan suasana romantis.
Tak heran kalau lantas Pantai Pasir Putih kerap dijadikan sebagai lokasi favorit untuk foto prewedding.
Selain lokasi foto pre wedding, Pantai Pasir Putih juga kerab dijadikan lokasi camping.
Pilihan yang tepat untuk berkumpul bersama orang-orang tercinta sambil menyesap hawa laut dan debur ombak yang berkejar-kejaran di bibir pantai.
Letaknya menelusup jauh dari pemukiman penduduk.
Pantai Lhok Mee. (Serambi Indonesia/Nurul)
Namun perjalanan menuju kemari terbayar lunas tatkala menatap hamparan pasir putih selembut tepung serta pohon-pohon bakau yang memantulkan keelokannya lewat pantai dengan air sejernih cermin.
Keindahan Pantai Pasir Putih ibarat perawan yang belum mendapat polesan.
Hamparan pantai yang terbentang bermandikan sinar matahari.
Memantulkan eksotisme pantai khas negeri maritim.
Keindahan Pantai Pasir Putih belum banyak dituturkan pelancong lantaran gaungnya belum terdengar.
“Pertama kali liat di instagram, senja di sini keren sekali karena matahari membayang di sela-sela pohon bakau. Eksotis, makanya pengen kemari,” ujar Puput, warga Kota Medan, Sumatra Utara yang menyambangi Pantai Lhok Mee, Sabtu (6/2/2016).
Lokasi dan waktu berkunjung
Pantai ini berjarak 35 Km dari kota Banda Aceh.
Untuk menuju kemari membutuhkan waktu sekitar 1 jam berkendaraan.
Dari pusat kota kita menuju ke arah kawasan mahasiswa di Darussalam, setiba di Simpang Mesra mengambil arah ke Krueng Raya, melewati Pelabuhan Malahayati.
Perjalanan mula-mula terasa nyaman dengan kondisi jalan yang mulus teraspal dan terbilang sepi.
Melewati Bukit Soeharto yang menjadi pintu masuk ke Desa Lamreh, Kecamatan Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar jalannya menjadi naik turun dengan kontur tanah berlapis batuan gunung.
Lamreh adalah kawasan perbukitan gersang yang ditumbuhi rerumputan yang mengering.
Namun dari sini anda bisa melepas pandang menatap Selat Malaka dan perairan lepas Samudera Hindia.
Mengingat medan yang ditempuh, Pantai Pasir Putih yang terletak Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar ini lebih tepat bagi mereka yang menyukai petualangan.
Jadi tidak disarankan berkunjung pada saat hari hujan atau menggunakan kendaraan yang tidak dirancang untuk medan ekstrim, seperti city car atau sepeda motor matic.
Bagi anda yang datang bersama rombongan dan tidak menggunakan kendaraan pribadi, alangkah baiknya memakai jasa Damri.
Sehingga aman dan nyaman selama dalam perjalanan.
Pagi atau petang hari adalah saat yang tepat untuk berkunjung.
Hawa Aceh relatif panas, sehingga bagi pelancong ada baiknya membawa topi atau memakai sunblock.
Urusan perut, anda tak perlu takut keroncongan di sini.
Meskipun belum mendapat sentuhan tangan investor, namun penduduk sekitar yang mengelola daerah ini telah menjadikannnya sebagai ‘darah baru’ yang mendenyutkan sektor ekonomi kecil.
Para pedagang yang membuka pondok sejumlahnya 20-an unit itu mematok harga yang cukup bersahabat, yaitu mulai Rp 10.000 saja.
Sayang, fasilitas yang tersedia masih seadanya.
Terlebih-lebih soal kebersihan yang mengganggu kenyamanan pengunjung.
Tribun Travel menjumpai sampah berupa daun-daun kering yang meranggas menyemut mengotori keindahan Pasir Putih.
Sebagiannya membentuk gunungan kecil di sepanjang garis pantai.
Padahal potensi pantai tersebut sangat menjanjikan jika digarap secara serius.
Untuk masuk ke kawasan Pantai Pasir Putih, Anda cukup membayar retribusi Rp 5.000 per kendaraan.
Tempat ini tak pernah tutup dan jauh dari hingar bingar kota.
Cocok bagi Anda yang ingin lebih dekat dengan alam untuk sejenak menentramkan jiwa dan menenangkan pikiran.
Namun bagi anda pecinta olahraga pantai, Anda tak akan menemui banana boat atau sebangsanya di sini.
Tempat ini direkomendasikan bagi mereka yang berjiwa petualang atau Anda yang menyukai privasi.
Anda bisa berfoto ria sepuasnya, mengabadikan keindahan Pasir Putih atau Pantai Lhok Mee yang belum banyak dituturkan pelancong.
Menyingkap keindahan tersembunyi wisata bahari persembahan alam Aceh Besar.