Menikah di Bawah Laut, Tradisi Unik di Thailand, Pesertanya dari Berbagai Negara
Upacara penyambutan prosesi pernikahan bawah laut berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 12, 13 dan 14 Februari 2016.
Editor: Malvyandie Haryadi
Selain itu, kegiatan ini juga sekaligus mempromosikan kue-kue yang khas dari Thailand.
Pada malam hari, 20 pasangan tersebut mengikuti upacara penyambutan di Thumrin Thana Hotel. Pertunjukan kembang api ikut meramaikan suasana bahagia yang dirasakan pasangan pengantin.
Abba Gabrillin
Pengantin berfoto sebelum melakukan pernikahan di bawah laut di Provinsi Trang, bagian Selatan Thailand, Sabtu (13/2/2016).
Para pengantin laki-laki seragam menggunakan pakaian Cheong Sam putih yang mengadaptasi budaya Tionghoa.
Sementara, pengantin perempuan serasi menggunakan baju putih dan mengenakan kain tenun dengan berbagai motif dan warna.
Upacara penyambutan dihadiri oleh kerabat, teman-teman pasangan pengantin, dan Gubernur Provinsi Trang. Selain itu, terdapat sejumlah wisatawan yang datang untuk menyaksikan proses pernikahan ini.
Acara penyambutan diisi oleh pertunjukan musik dan tarian khas dari wilayah Selatan Thailand.
Setelah berfoto bersama, para pengantin dan tamu dapat menyantap hidangan makan malam yang disediakan hotel.
Terdapat satu tradisi unik yang dilakukan dalam upacara penyambutan ini.
Mirip seperti tradisi roti buaya dalam budaya Betawi, penyambutan kali ini mempunyai tradisi memakan ketan yang dinikmati bersama gulai ayam.
Tradisi memakan ketan yang dilakukan pasangan pengantin dipercaya dapat merekatkan jalinan kasih antara pasangan pengantin yang akan melangsungkan pernikahan.