Rendang, Salah Satu Makanan Terenak di Dunia Asal Indonesia, Inilah Sejarahnya
Inilah sejarah rendang, salah satu kuliner paling di dunia asal Indonesia.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Rendang, salah satu lauk yang terkenal dari tanah Minang. Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke rumah makan Padang tanpa memesan lauk ini.
Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah rendang? Berikut penjelasannya.
Rendang adalah lauk yang dibuat dari daging, direbus dalam santan dan rempah-rempah. Selain di Indonesia, rendang juga ada di Malaysia dan Singapura.
Sejarah rendang sendiri panjang hingga seperti saat ini. Berikut penjelasannya.
Rendang berasal dari Sumatera Barat, dan secara tradisional daging yang digunakan adalah daging kerbau. Pada awalnya, rendang dibungkus dalam daun pisang daun untuk dikonsumsi dalam perjalanan panjang. Hidangan ini biasanya disajikan saat Hari Raya dan pada pernikahan Melayu.
Rendang berasal dari kata "merandang" yang berarti memasak santan perlahan hingga kering. Sejarah rendang dari kedatangan orang Saudi dan India di pantai barat Sumatera. Pada abad ke-14, banyak orang India yang tinggal di daerah Minang, serta bumbu dan rempah diperkenalkan kepada masyarakat Minang.
Hidangan ini terinspirasi dari kari India. Berbeda dengan rendang, kari India menambahkan daun kari saat proses pembuatannya.
Pada tahun 1883, Isabella Bird di The Golden Chersonese mencatat bahwa, kari tidak dibuat dengan bubuk kari melainkan dari kacang yang dibuat menjadi pasta dan ditambah rempah segar.
Pada abad ke-19, Vaughan mengamati bahwa orang Melayu memasak kari dengan tambahan kunyit, bawang, bawang putih, cabai, dan ketumbar yang ditumbuk dengan asam. Campuran ini digoreng dalam minyak, lalu ditambah daging.
Pada abad ke-19, rendang sering dikatakan kari Melayu. Cerita kari ikan dimasak oleh orang Melayu muncul pada awal tahun 1775.
Hidangan tersebut dibuat dengan cara merebus ikan dengan campuran cabe, kelapa parut dan santan. Jeruk limau dan jeruk purut ditambahkan saat akhir proses memasak.
Rendang mengandung filosifi seperti daging adalah simbol dari "Ninik Mamak" yang merupakan pemimpin suku tradisional di Sumatera Barat, kelapa untuk santan merupakan simbol intelektual, cabai merupakan simbol dari para ulama, pedas, dan tegas dalam mengajar agama, serta rempah yang digunakan melambangkan seluruh masyarakat Minang.
Saat ini, rendang tidak hanya dibuat dari daging, namun juga bisa dibuat dari nangka, telur, kentang, ayam, bebek, hati, dan paru. Rendang sangat cocok jika disantap bersama nasi hangat, lontong, lemang, atau ketupat. Rendang mengandung vitamin dan mineral, terutama vitamin B12. (SCI/ dari berbagai sumber)