Media-media Asing Terkemuka Ini Sebut Betapa Beruntung Indonesia Dilintasi Gerhana Matahari
Media-media asing terkemuka ini menyebut betapa beruntung Indonesia menjadi perlintasan gerhana matahari.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Citra positif kali ini hinggap di negeri kepulauan Indonesia. Berkat gerhana matahari, mata dunia kini tertuju pada Indonesia.
Media-media besar di banyak negara memberitakan betapa beruntungnya Indonesia yang menjadi wilayah perlintasan gerhana matahari.
Gerhana matahari total akan melintas dari Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan berakhir di Maluku Utara.
Kota-kota yang beruntung dilintasi gerhana matahari total adalah Lubuk Linggau, Palembang, Toboali, Koba, Manggar, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Palu, Poso, Ternate, Tidore, Sofifi, Jailolo, Kao, dan Maba.
Halaman depan dari laman The Guardian, Selasa (8/3/2016), memuat artikel terkait dengan gerhana matahari dan pedoman cara menyaksikannya.
Penumpang pesawat yang sebagian merupakan warga asing tiba di Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara, Minggu (6/3/2016). Mereka adalah wisatawan dan peneliti yang akan mengamati gerhana matahari total pada 9 Maret. Tingkat hunian hotel di Ternate pada peristiwa gerhana sudah mencapai 100 persen (Kompas/ Heru Sri Kumoro)
The Guardian bahkan menyarankan kepada masyarakat di lintasan gerhana matahari total untuk tidak menyaksikan gerhana dengan mata telanjang. Melihat secercah saja sinar matahari saat terjadinya gerhana dikhawatirkan dapat mengakibatkan kebutaan.
Menurut media Inggris itu, gerhana matahari hanya dapat dilihat secara aman dengan mata telanjang dalam waktu beberapa detik saja pada lokasi di mana matahari benar-benar tertutup seluruhnya oleh bulan.
The Guardian menyarankan kepada masyarakat untuk membeli kaca mata tukang las nomor 14 dari toko peralatan. Masyarakat juga disarankan untuk membuat sendiri kamera lubang jarum.
Di dalam artikel itu, The Guardian menyertakan grafis-grafis menarik dan informatif yang diambil dari NASA. Juga disajikan foto-foto gerhana matahari dari waktu ke waktu.
The Guardian menegaskan langkanya fenomena gerhana matahari. Pada 2015, menurut The Guardian, gerhana matahari total dapat dilihat dari Inggris, tetapi orang-orang di Inggris tidak akan dapat melihat gerhana matahari berikutnya hingga 2090.
Media Amerika Serikat
The New York Times juga menurunkan liputan gerhana matahari total. Diinformasikan tentang gerhana matahari total yang akan terjadi di langit Asia Tenggara dan Pasifik barat. Penduduk di Kalimantan dan Sulawesi, menurut The New York Times, akan sangat beruntung melihat gerhana matahari total.
Dikutip dari The New York Times, peneliti NASA C Alex Young mengatakan, masyarakat yang tinggal di jalur gerhana matahari total akan beruntung karena dapat menyaksikan fenomena korona. Meski demikian, fenomena itu hanya dapat disaksikan ketika gerhana matahari benar-benar total.