Lahap Bakso Sudah Biasa, Yang Ini Namanya Bakto, Alias Bakso Kombinasi Coto, Cuma di Makassar
Makan bakso sudah biasa kan? Coba Bakto, alias Bakso Kombinasi Coto. Cuma di Makassar.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Timur, Nurul Adha Islamiah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kabar gembira bagi Anda pecinta kuliner nusantara. Kini, manajemen Grand City Makassar menghadirkan Warung Tunju-Tunju.
Tunju-Tunju merupakan dialek bahasa Bugis Makassar yang diambil dari kata tunjuk.
Sekitar 12 stand meramaikan Warung Tunju-Tunju tersebut. Cukup membayar Rp 75 ribu per orang.
Anda dapat menikmati sepuasnya berbagai menu yang tersedia di Warung Tunju-Tunju.
Dipaparkan Marketing Communication Hotel Grand City Makassar, Irma, pihaknya melansir Warung Tunju-Tunju setelah meminta pendapat para klien dan mitra bisnis hotel yang terletak di Jl Perintis Kemerdekaan tersebut.
Aneka sajian sedap di Warung Tunju Tunju di Grand City Makassar.
"Karena letaknya di antara beberapa kantor pemerintahan, para pegawai biasanya mau makan di mana. Nah kita sediakan Warung Tunju-Tunju. Juga bagi masyarakat di sekitar hotel, bahkan dari Maros juga," jelasnya saat ditemui di sela-sela launching Warung Tunju-Tunju, Senin (14/3/2016).
Salah satu menu andalan yang sempat dicicipi Tribun adalah Bakto + Buras.
Jika Anda penasaran dengan bakto, kata itu merupakan singkatan dari bakso dan coto.
Kuahnya menyerupai kuah coto Makassar. Begitu kental dengan perpaduan berbagai bumbu.
Untuk baksonya, ada yang bulat kecil dan besar. Tekstur dagingnya tak sulit dikunyah.
Apa yang membuat bakso coto ini spesial? Jawabannya terletak pada penambahan kelapa muda di kuah bakos coto.
Menu lainnya yang disediakan adalah asap pade ikan tuna, rendang paru, lontong sayur Surabaya, es teler Grand City, ayam bakar cincane dan nasi, ayam parape dan berbagai menu lainnya bebas dipilih dengan membayar Rp 75 ribu.
Terletak di Jl Perintis Kemerdekaan KM 16 nomor 2. Hotel ini berdiri kokoh dengan bangunan menghadap ke arah timur. Sekitar 10 menit diakses dari bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Dapat mengakses dengan kendaraan umum, pribadi, roda empat dan roda dua. Jika menggunakan angkutan umum, dapat membayar sebesar Rp 5 ribu. Baik dari arah Daya maupun depan bandara. (*)