Sate Plecing khas Bali ini bumbunya mirip plecing kangkung di Jawa Tapi Dominan Terasi
Sate plecing khas Bali ini bumbunya mirip plecing kangkung di Jawa.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Sate menjadi kuliner khas Indonesia yang populer dan bisa dinikmati setiap kalangan.
Tiap daerah menampilkan sate dengan ciri khasnya masing-masing.
Terbuat dari potongan daging atau ikan yang ditusuk dan dibakar ini memiliki rasa dan aroma khas karena proses pembakaran dengan arang.
Di Bali ada beberapa jenis sate yang terkenal, seperti sate lilit.
Ada jenis sate lainnya yang merupakan masakan khas daerah Bali.
Satu di antaranya sate plecing yang bisa ditemui di rumah makan Sate Plecing Mak Lukluk.
Berada di Jalan Raya Puputan No 210 A, Renon, Denpasar, Bali, rumah makan ini berdiri sejak 21 Juli 2013.
Ngurah Wisnu Wijayaputra, pemilik dari Sate Plecing Mak Lukluk mengungkapkan, ingin mengangkat masakan masakan asli Bali yang belum terlalu banyak dijual di perkotaan.
“Ide awalnya nyari apa sih yang khas. Kalau babi guling atau nasi campur kan sudah banyak. Jadi sate plecing itu masih jarang di Denpasar. Masakan ini berasal dari Singaraja tapi tidak terlalu terkenal seperti siobak,” jelas Ngurah kepada Tribun Bali, Senin (21/3/2016).
Ini yang membuat ia ingin mengangkat masakan lokal khas Bali dan memperkenalkannya ke masyarakat luas. Sate plecing tentu berbeda dengan sate tusuk yang mudah ditemui di pinggir jalan.
Yang membuatnya berbeda dan spesial adalah bumbu plecing yang dipakai.
“Bumbu plecingnya itu kombinasi antara cabai dan terasi. Orang-orang lebih tahu bumbu plecing ada di kangkung, tapi ini ada di sate,” tambahnya.
Pemakaian lombok besar memberikan sensasi rasa yang tidak terlalu menyengat di lidah, tetapi pedasnya tetap terasa.
Perpaduan racikan bumbu sate yang pas menghasilkan cita rasa dan aroma yang nikmat.
Terlebih warna merah pada bumbu plecing yang tampak segar mampu meningkatkan selera makan.
“Kita ada dua pilihan bumbu sate. Kalau yang tidak suka pedas, bisa pilih sate bumbu manis. Bumbunya mirip dengan saus siobak, tetapitaste-nya lebih berasa dan lebih manis,” katanya.
Sate Plecing Mak Lukluk menawarkan sate dengan pilihan daging babi dan sapi.
Setiap daging dipilih dengan kualitas yang memenuhi standar sehingga menghasilkan daging empuk dan lembut ketika dikunyah.
Daging tidak dipukul agar teksturnya tidak rusak.
Di Sate Plecing Mak Lukluk, pengunjung bisa memilih paket yang terdiri dari tiga pilihan.
Paket sudah termasuk bersama soto babi yang gurih dan segar serta nasi putih.
Soto babi di rumah makan ini memiliki tampilan dengan kuah bening.
Berisi potongan daging, lobak putih, dan bawang goreng untuk memperkaya rasanya.
Selain sate daging, tersedia pula sate samcam.
Sate ini dibuat dari bagian pork belly.
Jadi selain ada dagingnya, bagian ini berisi pula lemak yang ada di perut babi.
Sate ini disajikan juga dengan bumbu plecing atau bumbu manis.
Sate Plecing Mak Lukluk bisa dikunjungi mulai pukul 09.00-21.00 Wita.
Kapasitas yang bisa ditampung sekitar 30-40 pengunjung.
Rumah makan ini juga melayani pemesanan untuk keperluan acara tertentu dan bisa dijadikan buah tangan.
Ngurah menceritakan, sate buatannya paling jauh dikirim hingga Papua. (*)
Info Harga
Paket A (Komplit Sapi bumbu plecing) : Rp 28K
Paket B (Komplit babi bumbu plecing/ manis) : Rp 28K
Paket Hemat (1/2 komplit sapi atau babi) : Rp 18K
Sate Sapi Plecing : Rp 13K
Soto Sapi : Rp 11K
Soto Sapi + Bakso : Rp 17K
Sate Samcam : Rp 20K
Sate Babi Plecing : Rp 13K
Sate Babi Bumbu Manis : Rp 13K
Soto Babi : Rp 11K
Drinks
Jeruk (es/panas) : Rp 8K
Teh (es/panas) : Rp 4K
Kopi (hot) : Rp 4K
Bali Sunset Grape : Rp 10K