Klapertart, Kue Warisan Belanda yang Populer di Manado
Siapa yang tak kenal Klapertart, makanan khas Manado yang merupakan warisan dari negeri kincir angin Belanda.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Siapa yang tak kenal Klapertart, makanan khas Manado yang merupakan warisan dari negeri kincir angin Belanda.
Panganan lezat ini selalu jadi incaran untuk menggoyang lidah penikmatnya. Tak sulit mencari Klapertart jika berada di Bumi Nyiur Melambai ini.
Meski banyak penjual, namun tak semua bisa menjamin citarasa Klapertart. Ingin Klapertart lezat? Temukan di Christine Klappertaart. Kualitas terjamin.
"Kami bisa menjamin rasa Klapertart yang kami jual," ujar Christine Sumangkut (47), sang pemilik, saat ditemui di rumah makannya, Rabu (23/3) siang.
Tak sedikit memang penjual Klapertart di Manado. Namun Christine memastikan Klapertart miliknya istimewa.
"Yang membuat Klapertart saya beda, karena semua terbuat dari bahan pilihan. Diambil langsung dari petani-petani lokal," ujarnya.
Selain bahan, keistimewaan lainnya yakni Christine menuangkan kreativitasnya pada enam varian rasa tart kelapa ini. Ide ini terbesit karena melihat perkembangan pasar.
"Yang pertama original, lalu berkembang rasa lainnya yakni coklat, keju, durian, bluberi, nutela dan tentu original. Yang paling laris durian dan bluberi," tutur istri dari Kissly Tulangow (46) ini.
Untuk harga, dibanderol mulai Rp 20 - 210 ribu, sesuai ukuran dan varian rasa. Harga ini, menurutnya, sesuai kualitas Klapertartnya.
"Yang pasti harga sesuai cita rasanya. Saya bisa jamin itu. Bahan-bahan berkualitas, rasanya meresap hingga ke dalam," ujar mama dari Kenneth (17) dan Jeremiah (10) ini.
Selain Klapertart, Christine juga menyediakan makanan khas Manado lainnya. Baik yang bisa dijadikan oleh-oleh, atau pun yang disantap langsung.
Sajian kuliner di Kedai Christine Klappertaart di Manado. (TRIBUN MANADO/ FINNEKE WOLAJAN)