Bubur Ayam atau Sapi Sih Biasa, Tapi Kalau Bubur Kalkun? Penasaran? Mampir Saja ke Warung Burjon!
Tempat makan ini adalah satu-satunya di Yogyakarta yang menyediakan bubur kalkun.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Bubur ayam, kuliner populer yang sering menjadi andalan banyak orang sebagai menu sarapan.
Tetapi jika bosan dengan menu tersebut, anda bisa mencoba bubur yang cukup unik yang ditawarkan oleh warung Bubur Burjon di Yogyakarta.
Berada di lokasi yang sedikit tersembunyi, yakni di gang pertama arah barat dari ruas jalan C. Simanjuntak, Yogyakarta, warung bubur Burjon menyajikan menu bubur kalkun.
Bubur kalkun di Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim)
Tempat makan ini adalah satu-satunya di Yogyakarta yang menyediakan bubur kalkun.
Adalah Tantowi pria asal Bumiayu yang setiap harinya mulai pukul 06.00 pagi menjajakan menu unik ini.
"Dulu sejak tahun 2003 saya berjualan bubur ayam di Jakarta. Tetapi dua bulan yang lalu saya diajak pemilik rumah makan Koki Joni untuk berjualan bubur di Yogyakarta," ceritanya.
Selain ingin menyajikan menu yang berbeda, dipilihnya kalkun untuk membuat bubur karena rumah makan Koki Joni sendiri selama ini juga menyajikan beberapa olahan kalkun sebagai menu andalan.
Jika memesan satu porsi bubur kalkun anda akan mendapati semangkuk bubur yang berisikan, bawang goreng, cakwe, kacang kedelai, daun bawang, daun sledri, krupuk, emping, dan tentunya potongan daging kalkun.
Penggunaan daging kalkun menghasilkan rasa yang lebih gurih, terlebih kuahnya juga terbuat dari kaldu kalkun.
"Kaldu kalkun ini rasanya lebih mantap jika dibanding dengan kaldu ayam potong, rasanya seperti kaldu ayam kampung," ungkap Tantowi.
Untuk menghasilkan daging kalkun yang empuk proses pemasakannya butuh waktu hingga empat jam.
Jika pemasakanya menggunakan alat presto bisa dipersingkat hingga 1,5 jam.
Sejak mulai berjualan pada pertengahan Februari 2016 yang lalu, bubur kalkun langsung mendapat respons yang baik dari masyarakat Yogyakarta.
Meski terhitung baru, dalam sehari Tantowi menghabiskan satu ekor ayam kalkun.
"Setiap hari penjualannya mengalami peningkatan. Saat ini dalam sehari kira-kira laku 50 hingga 60 porsi," ceritanya.
Jika melihat spanduk yang terpampang di warung bubur dan sekaligus rumah makan Koki Joni, tertulis jam buka warung bubur dari jam 06.00 hingga 11.00 siang.
Tetapi jika tidak ingin kehabisan, sebaiknya jangan datang terlalu siang, karena seringkali sebelum jam 10.00 pagi sudah habis dagangannya.
Untuk harga, satu porsi bubur kalkun cukup terjangkau, hanya Rp.9 ribu dengan porsi yang cukup besar.
Jika anda ingin menambah sate kalkun, satu tusukanya Rp.2 ribu. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.