Orang Lombok di Kota Sleman Kalau Kangen Nasi Balap Larinya Ke Warung Ini
Orang Lombok di kota Sleman kalau kangen dengan nasi balap, larinya ke warung ini.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Berada jauh dari rumah seringkali membuat orang yang merantau rindu suasana kampung halaman, termasuk kulinernya.
Bagi anda yang berada di Yogyakarta dan rindu kuliner daerah Lombok, bisa sarapan di warung makan Nasi Balap Puyung.
Warung yang berada di kios 1B jalan Selokan Mataram, Dusun Pringgolayan, Kelurahan Condong Catur, Kecamatan Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini setiap harinya cukup ramai didatangi pelanggan.
Di daerah asalnya, nasi balap merupakan menu favorit masyarakat Lombok untuk sarapan, maka tak heran warung ini setiap harinya buka dari jam 06.00 pagi.
Kedai nasi balap puyung khas Lombok di kota Sleman. (TRIBUN JOGJA/ HAMIM THOHARI)
Adalah Yudit, pria asli Lombok yang membuka usaha berjualan nasi balap.
Karena asli Lombok, dia mencoba menghadirkan nasi balap dengan citarasa seasli mungkin.
Sejatinya makanan yang satu ini cukup sederhana.
Satu porsinya berisikan nasi putih, yang ditambah suiran ayam yang dimasak pedas, kering kentang, dan taburan kacang kedelai yang digoreng kering, serta ada tambahan telur.
Rasa pedas mendominasi hidangan ini yang dihasilkan dari suiran ayam yang dimasak dengan pedas khas lombok.
Rasa pedas ini berpadu pas dengan kering kentang yang begitu gurih dan renyah, kedelai goreng yang juga tidak kalah gurih menambah kekayaan rasa nasi balap.
"Jika tembahan telur tergantung permintaan pembeli," ujar Yudit.
Selain berada di dearah Selokan Mataram, warung makan ini juga ada di daerah Gowok, Yogyakarta.
Soal harga, anda tidak perlu khawatir, karena satu porsi nasi balap dapat anda nikmati hanya dengan Rp.8 ribu, jika tambah telur harganya menjadi Rp.11 ribu.
Rahman, salah satu pembeli nasi balap mengatakan dia cukup sering sarapan di tempat ini. Menurutnya rasa nasi balapnya cukup enak.
"Dengan sarapan di sini, setidaknya bisa mengurangi rasa kangen masakan rumah," ujar mahasiswa asal Lombok tersebut.
Yang juga unik adalah bentuk pengemasan nasi balap ini jika dibawa pulang. Nasi balap puyung dikemas menggunakan kertas minyak dan dibentuk kerucut.