Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Di tengah menjamurnya kedai kopi yang menawarkan beragam metode penyajian kopi, ada beberapa warung kopi yang tetap mempertahankan penyajian kopi secara tradisional dan sederhana.

Suasana di Kopilog. (Tribun Jogja/Hamim)

Misalnya kedai kopi di Yogyakarta yang menawarkan kopi dengan cara peracikan tradisional adalah Kopilog.

Menempati sebuah bangunan yang terletak di jalan Damai no.36 Dusun Mudal, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kopilog menawarkan secangkir kopi khas Pontianak.

Diungkapakan Adi Siswanto, satu diantara pegawai Kopilog, cara penyajian di kedai ini hanya dengan cara ditubruk atau diseduh dengan air panas.

"Tapi setelah diseduh dengan air panas, kemudian ampas kopi disaring," ujarnya.

Ada tiga jenis minuman berbahan dasar kopi yang ditawarkan oleh kedai yang setiap harinya buka dari jam 16.00 hingga 24.00, yakni kopi hitam, kopi susu, dan es Kopilog.

Untuk menghasilkan kopi dengan citarasa seperti yang ada di Potianak, kopi yang digunakan langsung di datangkan dari Pontianak, dan jenis kopi yang digunakan adalah robusta.

Tidak hanya kopi, peralatan untuk menyeduhnya pun juga langsung didatangkan dari ibu kota Kalimantan Barat tersebut.

Menikmati kopi di Kopilog. (Tribun Jogja/Hamim)

Rasa kopi yang mantap dan segar akan anda rasakan saat mencicipi kopi hitamnya.

Sedangkan untuk kopi susunya rasanya gurih, dengan rasa kopi yang kuat.

Bagi anda yang gemar menikmati kopi dengan tambahan gula, bisa menentukan takarannya sendiri, karena setiap satu cangkir kopi disajikan dengan gula yang dipisah.

"Sedang untuk es Kopilog, adalah minuman yang terdiri dari es kopi susu, yang ditambahi es krim vanila dan diberi toping coklat," jelas Adi.

Menemani secangkir kopi, Kopilog juga menyediakan beberapa snack yang juga khas Pontianak, seperti roti kukus srikaya.