Mobil Hias, Atraksi Seni Kontemporer, Pesta Kembang Api Semarakkan Jakarta Fashion Food Festival
Pesta kembang api, festival kuliner, parade kostum semarakkanb Jakarta Fashion Food Festival (JFFF) 2016.
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Jakarta sedang punya gawean akbar satu bulan penuh, non stop. Yakni Jakarta Fashion Food Festival (JFFF) 2016, yang sudah dimulai sejak 22 April hingga 22 Mei 2016 di Summarecon Kelapa Gading, Jakarta.
Bagi Anda yang hobi berjalan-jalan melihat perkembangan mode dan mencoba menu-menu kuliner, menyesal kalau tidak sempat berkunjung ke sana.
”Ini adalah salah satu perayaan akbar yang mengangkat tema besar mode dan kuliner di ibukota,” ujar Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Catur Laswanto, Senin (25/4).
Lebih lanjut Catur mengatakan, JFFF terselenggara berkat kerja sama PT Summarecon Agung Tbk, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta serta didukung pula oleh Kementerian Pariwisata RI.
”Ini bagian konsistensi kami mengangkat citra, harkat dan martabat bangsa Indonesia melalui industri yang berbasis budaya,” kata Catur. Di tahun ke-13, imbuh Catur, JFFF masih konsisten merangkai acara Fashion Festival, Food Festival dan Gading Nite Carnival ke dalam serangkaian agendanya.
Semarak Gading Nite Carnival bertema Negeri Impian memeriahkan pembukaan Jakarta Fashion and Food Festival 2016 di Sentra Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (23/4/2016) malam. Festival yang merupakan perayaan mode dan kuliner tahunan ini akan berlangsung hingga 22 Mei 2016. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kata Catur, ragam kekayaan budaya Indonesia melalui mode akan tersaji di even tersebut. Fashion Festival itu sendiri akan berlangsung 27 April hingga 15 Mei 2016 di tempat yang sama. ”
Namun fashion festival akan menyuguhkan koleksi-koleksi terbaru busana siap pakai dari para desainer terkemuka, desainer independen, serta perancang muda dari berbagai institusi pendidikan mode ternama melalui peragaan busana dan fashion village. Ini sangat menarik untuk disaksikan,”tambah Catur.
Selain itu, masih kata Catur, JFFF bakal menggelar ajang penyaluran bakat serta penghargaan dalam bidang mode yaitu Gading Model Search (GMS), GMS Kids Category, Next Young Promising Designers (NYPD), dan Fashion Icon Awards (FIA). ” Selain itu juga kombinasikan dengan food festival,”ujarnya.
Kombinasi itu dipastikan Catur akan tersaji baik di perhelatan tersebut. Menurut Catur, JFFF tidak hanya mengangkat kekayaan kuliner Nusantara pada tataran lokal namun juga mengombinasikannya dengan citarasa global.
Kata dia, apresiasi terhadap ragam kuliner tradisional tanah air akan tersaji melalui Kampoeng Tempo Doeloe, berdampingan dengan Wine & Cheese Expo sebagai sarana mengenalkan budaya kuliner Nusantara melalui kegiatan pertukaran budaya antarbangsa.
Dalam kegiatan Food Festival pada 22 April – 22 Mei 2016 ini, kembali akan digelar program Eat & Win serta Jakarta Wine & Cheese Run.
”Primadonanya hiburan di JFFF seperti tahun-tahun sebelumnya yakni kemegahan parade mengelilingi Sentra Kelapa Gading yang melibatkan ratusan peserta, mobil hias, atraksi seni kontemporer, pesta kostum, dan pertunjukan kembang api, ” tandasnya.
Semarak Gading Nite Carnival bertema Negeri Impian memeriahkan pembukaan Jakarta Fashion and Food Festival 2016 di Sentra Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (23/4/2016) malam. Festival yang merupakan perayaan mode dan kuliner tahunan ini akan berlangsung hingga 22 Mei 2016. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menpar Arief Yahya menyebut, kuliner adalah bagian dari culture atau budaya yang sudah lama diturunkan oleh nenek moyang, dari soal nama, bahan baku, bumbu, pantas di makan dalam suasana apa?
Dalam pariwisata, kuliner dan shopping itu sudah 45 persen, dari 60% portofolio produk, selain alam (nature) 35% dan buatan manusia (man made) 5%. Karena itu, persentasenya paling besar diantara keunggulan sajian destinasi wisata lainnya.
“Karena itu, selamat berfestival, ciptakan keunikan, value, yang membuat event ini bakal diserbu banyak orang,” kata Menpar Arief Yahya.
Jakarta, kata dia, juga kota kuliner. Makanan dan minuman apa saja, dari mana saja, terbuat dari bahan apa saja, semua pasti ada di ibu kota.
Jakarta juga kota metropolitan, multiculture, multiethnic, karena itu semua jenis makanan dari yang biasa sampai yang unik-unik, pasti ada. Tinggal penyajian dan promosinya yang harus dibuat lebih agresif. (Ino Bramantoro)