Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sampai Sekarang Masih Misterius, Mengapa Air yang Keluar Dari Batu Gentongan Ini Asin

Selain air asin, Wisata Bukit Batu di Kabupaten Ogan Komerung Ulu juga punya pemandian air panas.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Sampai Sekarang Masih Misterius, Mengapa Air yang Keluar Dari Batu Gentongan Ini Asin
SRIWIJAYA POST/ EVAN HENDRA
Inilah batu mirip gentongan yang di bawahnya memancarkan air asin di lokasi wisata Bukit Batu, Dusun VI Bukit Batu, Desa Mendah, Kecamatan Jayapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. (SRIWIJAYA POST/ EVAN HENDRA ) 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Evan Hendra

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG  - Ada "surga" tersembunyi di balik pesona wisata alam yang berlokasi di Dusun VI Bukit Batu, Desa Mendah, Kecamatan Jayapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Meski berada di perbukitan dan jauh dari laut, namun air yang ada di lokasi terasa asin. Tak cuma itu, objek wisata yang satu ini juga dilengkapi pemandian air panas. Di sana juga terdapat batu menyerupai gentongan.

Berdasarkan cerita masyarakat setempat, adanya gentongan Bukit Batu berawal dari legenda seorang lelaki paruh baya yang belum pernah menikah.

Dia berkeinginan melamar seorang gadis di Dusun Bukit Batu dengan syarat harus mengumpulkan mata rusa sebanyak satu gentong. Namun sebelum syarat terpenuhi, lelaki tersebut terlebih dahulu meninggal dunia.

Kepala Dusun VI Bukit Batu, Hambali (35), ketika dibincangi membenarkan adanya legenda yang hingga saat ini masih utuh tersebut.

Namun sayangnya, kata dia, pesona wisata alam yang ada di lokasi tersebut sulit dijangkau karena jalan yang tidak memadai sehingga pesonanya tidak maksimal.


Lokasi sumber air panas yang ada di objek wisata Bukit Batu, Dusun VI Bukit Batu, Desa Mendah, Kecamatan Jayapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. (SRIWIJAYA POST/ EVAN HENDRA)
Berita Rekomendasi

Menurut Hambali, masyarakat hingga saat ini belum menemukan jawaban penyebab air yang keluar dari dalam batu berbentuk gentong tersebut terasa asin.

Selain itu, meskipun musim kemarau air dalam batu tersebut juga tidak pernah mengering. Demikian juga saat musim penghujan, air tersebut tidak akan tumpah keluar.

Sedangkan Saiti (48), warga setempat mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir cukup banyak pengunjung yang datang menikmati pesona gentongan tersebut.

Namun jumlahnya tidak terlalu signifikan karena jarak dan akses jalan yang sulit menyebabkan hanya orang tertentu saja yang bisa mencapai lokasi tersebut.

Dia berharap pemerintah OKU Timur memperhatikan daerah tersebut yang memiliki berpotensi wisata dengan mempermudah akses jalan.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas