Mie Caluek: "Spaghetti" Khas Aceh yang Berbalur Bumbu Kacang dan Cabai Merah
Warung ini menawarkan “mi caluek “. Mi lidi yang digoreng lalu dibaluri bumbu kacang seperti bumbu pecel dan cabe merah.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sepuluh pengunjung duduk di kursi aneka warga di pinggir Jalan Samudera, Kota Lhokseumawe, Aceh.
Jejeran kursi tertata rapi.
Sebagian pengunjung ditemani keluarga, sebagian lagi remaja sedang bersantai sesaat menjelang senja.
Sesekali angin mengibas rambut para pengunjung di sore nan cerah itu. Langit terlihat membiru.
Di depan jalan, lalu-lalang kendaraan terus melintas. Disitulah warung Mami dan Papi.
Persis di pinggir jalan jalur Kota Lhokseumawe atau persis di depan Terminal Angkutan Antar Kota (Angkot) kota yang dulu dijuluki “Petro Dollar” itu.
Saban sore, selepas shalat Ashar warung itu dibuka. Di kompleks terminal itu aneka jajanan memang tersedia.
Namun, warung Mami dan Papi paling awal membuka usaha kuliner itu.
Pemilik warung itu, Fatmawati kepada KompasTravel, Sabtu (30/4/2016) menyebutkan, warung itu dibuka lima tahun lalu.
Saat itu, terminal Angkot itu baru saja dipindahkan dari lokasi lama di Pusong ke Keude Aceh.
KOMPAS.COM/MASRIADI - Pengunjung menikmati Mi Caluek di Jalan Samudera, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (30/4/2016).
Warung itu menawarkan “mi caluek “. Mi lidi yang digoreng lalu dibaluri bumbu kacang seperti bumbu pecel dan cabe merah.
Tersedia pula minuman bandrek lengkap dengan khas jahe segar dan kacang tanah yang telah digonseng.
Untuk melengkapi mi caluek, silakan dinikmati pula gorengan seperti risol, bakwan dan pisang goreng.