Konon, Inilah 2 Rumah Makan Padang Tertua di Ibu Kota Jakarta
Nyaris setengah abad yang lalu, bisa menemukan rumah makan Padang otentik di Ibu Kota bukanlah perkara mudah.
Editor: Malvyandie Haryadi
Menu paling favorit di sini adalah ayam goreng, lengkap dengan serundeng yang harum dan khas.
"Ayam goreng jadi favorit di sini. Makannya harus bersama sambal petai," tambah Sjoffian.
KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI - RM Sepakat cabang Blok M Square, menempati lantai dua gedung yang berada di luar area Blok M Square.
RM Sepakat
Rumah makan ini terletak di bangunan berlantai tiga di samping Blok M Square, Jakarta Selatan.
Sama halnya dengan Pondok Djaja, RM Sepakatjuga dibuka sejak 1969.
Yuniar (55) adalah salah satu anak pemilik rumah makan sekaligus penerus bisnis orangtuanya.
"Waktu itu pertama kali buka di Panglima Polim, tahun 1967. Awalnya seperti warung, jual kue-kue dan nasi bungkus. Kemudian pindah ke Blok M tahun 1969, baru menjadi rumah makan Padang," tutur Yuniar kepada KompasTravel.
Almarhum ayah Yuniar adalah seorang perantau asal Bukittinggi, sementara ibunya yang kini berusia 84 tahun lahir di Painan. Yuniar sendiri lahir di Padang.
KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI - Ikan bawal bakar juga jadi salah satu menu favorit di RM Sepakat. Rumah makan ini merupakan salah satu restoran Padang tertua di Jakarta, buka sejak 1969.
Sebagai keluarga Minang asli, Yuniar berkata, wajib melestarikan khasanah kuliner yang kaya.
"Di sini bisa mencicipi gulai gajebo. Jarang sekali di Jakarta," tambah dia.
Gulai gajebo, alias gulai sandung lamur asam padeh adalah salah satu lauk otentik khas Padang yang keberadaannya 'terancam punah' di Jakarta.
Bagian punuk sapi, dengan lemak tebal yang menempel di bagian dagingnya, adalah bahan utama masakan ini.
Potongan daging berlemak tersebut dimasak asam padeh. Tanpa santan, hanya menggunakan air kelapa.
Kompas.com/ Sri Anindiati Nursastri