Ayam Serai Tanpa Tulang ala Bale Ajengan Renon, Bumbunya Meresap hingga Lapisan Daging Terdalam
"Barangkali ayam serai seperti ini hanya ada di Bale Ajengan Renon saja,” ujar sang chef.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Made Cintya Dewi
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Bale Ajengan Renon yang terletak di Jalan Dewi Madri X No 10 Renon, Denpasar, Bali, bisa menjadi tempat pilihan bagi para pecinta ayam serai.
Rumah makan ini dapat dikata merupakan spesialis ayam serai di Bali.
istimewa
Chef Sudarto Yosonegoro mengungkapkan, selama ini ayam serai memang menu favorit para pengunjung.
Sudarto sangat menjaga rasa dan kualitas hidangan yang disajikannya.
Begitu pula dengan aneka bahan untuk pembuatan ayam serai.
Dia menjelaskan, ayam serai terbuat dari paha ayam yang telah direndam menggunakan rempah-rempah Bali, seperti daun sere dan daun bawang yang telah diblender.
Agar mendapatkan hasil yang lebih baik, perendaman dilakukan selama satu hari.
“Proses itu akan membuat rasa rempahnya begitu meresap pada daging ayamnya. Setelah direndam paha ayam ditiriskan kemudian digoreng. Barangkali ayam serai seperti ini hanya ada di Bale Ajengan Renon saja,” ujarnya.
Bale Ajengan Renon. (Istimewa)
Dia melanjutkan, "kita tidak mau ikut-ikutan dengan menampilkan menu ayam yang sama, makanya saya ciptakan ayam serai. Orang Bali kan suka serai, jadi saya cari kombinasi dari ayam sere itu sendiri.”
Ayam sere disajikan tanpa tulang, sehingga orang lebih mudah untuk menikmatinya.
Jika sudah matang, ayam serai bisa tahan 5 sampai 6 jam.
Paha ayam yang digunakan memiliki bobot sampai 250 gram.
Sebab dengan berat itu, daging ayam memiliki kekenyalan yang lebih bagus dan dagingnya pun lebih tebal.
Ayam sere disajikan dengan piring putih yang beraneka bentuknya.
Penyajian disertakan dengan sambal bawang.
Aroma khas yang dimiliki ayam sere menjadi pembeda tersendiri dengan menu ayam di tempat lainnya.
Rasa yang dimiliki pun tidak dapat dijumpai di tempat lain.
Biasanya, dalam sehari mereka dapat menerima pesanan sejumlah 50 porsi ayam serai.
Satu porsi hanya dibandrol dengan harga Rp 38 ribu.
Menurut Chef Sudarto, harga makanan yang ditawarkan Bale Ajengan Renon tergolong dapat dijangkau semua kalangan.
“Dapat dibandingkan dengan tempat lainnya. Harga makanan di sini tidak begitu mahal, juga tidak begitu murah. Ya, bisa dijangkau oleh semua kalangan,” tandas Chef Sudarto.
Selain ayam serai, Bale Ajengan Renon juga menyediakan berbagai Chinese Food, semisal udang saus hot plate, lamb chop, dan sapi lada hitam.
Dari sekian menu Chinese Food, yang menjadi andalan adalah tahu hot plate yang disajikan di atas telur dadar yang dikombinasikan dengan berbagai bahan lainnya.
Chinese Food yang disajikan tetap memiliki rasa khas Bali. Begitu pula dengan menu Indonesian Food, semisal gado-gado, ayam betutu, dan cab brokoli.
Dari sekian menu Indonesian Food, ayam sere itulah yang menjadi unggulannya. (*)
Info Harga :
Sapi lada hitam Rp 68.000
Sapi saus hot plate Rp 68.000
Tahu hot plate Rp 53.000
Lamb chop Rp 80.000
Ayam betutu Rp 75.000
Ayam gandum Rp 38.000
Gado-gado Rp 25.000