Kopi Vietnam Kini Makin Populer, Ternyata Ini Penyebabnya
Ketika kasus kopi vietnam bersianida mencuat, banyak konsumen yang justru penasaran akan rasa kopi vietnam.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak dapat dipungkiri kasus pembunuhan dengan medium kopi Vietnam yang diberi racun sianida beberapa waktu lalu sempat meresahkan masyarakat.
Sebab dari kabar burung yang pertama marak beredar di jejaring sosial, dikabarkan jika kandungan kopi vietnam berbahaya jika dikonsumsi.
Kopi vietnam
Padahal setelah proses penyelidikan pihak berwajib, diketahui jika sianida yang dimasukkan ke kopi vietnam di salah satu kafe tempat kejadian perkara, adalah penyebab kematian korban.
Beberapa restoran sempat cemas akan turunnya popularitas kopi vietnam, tak terkecuali Do An, restoran khas Vietnam di Jakarta yang memiliki tujuh cabang.
"Sempat turun peminat, tapi setelah itu justru jadi banyak yang pesan," ujar Lea Joan, owner dari Do An saat ditemui KompasTravel di salah satu outlet Do An, Epicentrum Walk, Jakarta (27/5/2016).
Joan mengatakan ketika kasus kopi vietnam bersianida mencuat, banyak konsumen yang justru penasaran akan rasa kopi vietnam.
Sayangnya, terkadang konsumen bahkan bercanda dengan menyebut, "Kopi vietnamnya satu, tak pakai sianida," ungkap Lea menirukan candaan salah satu konsumen.
Sehabis minum kopi vietnam, ternyata banyak konsumen yang jatuh hati akan rasanya.
Ia menuturkan kopi vietnam biasanya memakai biji kopi robusta.
"Kopi Vietnam tak harum tapi rasanya bertahan lama," jelas Lea Joan.
Salah satu ciri lainnya dari kopi vietnam adalah proses penyajian dengan manual dripping untuk memisahkan ampas dan sari kopi.KompasTravel juga mencoba kopi vietnam dari Do An. Saat pertama datang, gelas kopi ternyata telah tercampur dengan susu kental manis.
"Jangan kaget susunya banyak, karena memang kopinya pahit," ujar Lea Joan.
Konsumen diberikan gelas berisi es terpisah, hingga kopi vietnam Do An dapat dinikmati panas atau dingin.