Mencicipi Orisinalitas Kuliner Toraja di Ketinggian 1400 Mdpl
Masakan Toraja menawarkan orisinalitas terutama pada masakan olahan dari daun dan daging.
Editor: Malvyandie Haryadi
Daun yang memiliki rasa pahit ini biasa dijadikan hiasan di Pulau Jawa.
Namun di Toraja, mayana dikonsumsi menjadi sayur dan bahan pa'piong.
Selain itu ada pula lada katokkon, cabai mirip paprika mungil yang sangat pedas. Warnanya hijau saat muda, lalu berubah jadi oranye dan merah saat tua.
Makanan unik lainnya adalah Pa'piong bale. Ikan yang dimasak didalam bambu yang dicampur dengan bumbu-bumbu tertentu.
Ikan yang biasanya digunakan adalah ikan mas yang dicampur dengan daun bulunangko (mayana).
Berikutnya ada Pa'piong Babi, masakan yang terbuat dari daging babi yang dicampur dengan sedikit rempah-rempah bersama dengan lombok katokkon (cabe asli toraja).
Sama seperti pa'piong bale, olahan ini juga dimasak dengan menggunakan bambu hingga matang.
Pa' Piong Manuk ( Ayam ). Manuk dalam bahasa indonesia artinya ayam. Jadi Pa'piong Manuk ini adalah masakan dengan bahan dasar dari daging ayam.
Cara pengolahan atau pembuatannya sama dengan pembuatan pa'piong babi yaitu daging ayam dicampur dengan daun mayana dan bumbu lalu bisa ditambahi dengancabe rawit atau lombok katokkon.
Ada juga pantollo pammarasan.
Seperti masakan pa'piong masakan ini juga dibedakan beberapa macam tergantung bahan baku yang digunakan seperti berikut ini.
Pantollo Lendong (Belut) merupakan masakan khas Toraja yang terbuat dari belut yang diolah dengan pamarasan (rawon) yang dicampur dengan sedimikian rupa menggunakan rempah-rempah khas toraja.
Makanan ini biasanya disajikan dalam acara-acara adat masyarakat Toraja.
Tentu, varian masakan ini ada beberapa jenisnya. Ada pantollo' duku ( daging babi), pantollo bale (Ikan)
Dan masih banyak lagi kuliner Toraja yang bisa dicicipi jika anda berkunjung ke "Tanah Tinggi" ini. Semuanya menantang, unik, dan natural.
Tak percaya, datang dan nikmatilah.
Kompas.com/ Jodhi Yudono