Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Spot Foto Favorit Berlatar Danau Buyan Ini Dulunya Tempat Pembuangan Mayat

Remaja ini sengaja mengunjungi Titanic karena merasa penasaran setelah melihat foto temannya di media sosial.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Spot Foto Favorit Berlatar Danau Buyan Ini Dulunya Tempat Pembuangan Mayat
Tribun Bali/Lugas Wicaksono
‘Titanic’ di Bali Ini Favorit Berlatar Danau Buyan. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Lugas Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Tiga gadis remaja tampak asyik selfie di atas miniatur perahu di pinggir jalan Dusun Asah Panji, Desa Wanagiri, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, Rabu (1/6/2016).

Di atas miniatur perahu yang terbuat dari bambu itu, mereka dapat berfoto dengan latar panorama Danau Buyan dan Danau Tamblingan dari atas ketinggian.

Tidak berselang lama, empat wisatawan manca negara (wisman) datang ke lokasi itu juga untuk berfoto.


‘Titanic’ di Bali Ini Favorit Berlatar Danau Buyan. (Tribun Bali/Lugas Wicaksono)

Para pengunjung silih berganti ke lokasi ini sejak beberapa pekan ini karena miniatur yang banyak disebut sebagai ‘Titanic’ ini banyak diunggah dan diperbincangkan di media sosial.

Satu di antaranya Putu Agus asal Kota Singaraja.

Remaja yang datang bersama seorang teman perempuannya ini sengaja mengunjungi Titanic karena merasa penasaran setelah melihat foto temannya yang diunggah di media sosial.

Berita Rekomendasi

“Saya sengaja datang ke sini dari Singaraja setelah tahu dari facebook. Saya lihat foto teman yang di-upload kok bagus, saya coba saja ke sini. Baru pertama kali ke sini, pemandangannya bagus juga,” katanya.

Titanic ini dibuat oleh seorang warga setempat bernama Ketut Ardika (34) yang tinggal tepat di depan lokasi tersebut.

Ia tidak menyangka tempat yang dibangunnya sejak sebulan lalu ini ramai dikunjungi.

Padahal ia tidak merasa mempromosikan tempat ini.

“Pengerjaannya baru sebulan lalu, belum sampai selesai, tapi sudah banyak dipakai selfie. Yang datang banyak dari seluruh Bali, padahal kita nggak pernah promosi. Kita buat seperti perahu biar unik dan nyambung juga sama danau. Banyak tamu-tamu bilang Titanic,” ujarnya.

Pria yang berprofesi sebagai fotografer ini mengaku sesungguhnya hanya membuat tempat untuk beristirahat para pengendara atau wisatawan yang melintas dengan konsep warung.

Kebetulan pula di warung seberang jalan, istrinya juga menjual makanan dan minuman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas