Cerita Pramugari Garuda Indonesia saat Penumpang Minta Soto di Pesawat
Bila bekerja di bidang jasa, tentunya akan menemui berbagai orang dengan karakter serta latar belakang yang berbeda.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bila bekerja di bidang jasa, tentunya akan menemui berbagai orang dengan karakter serta latar belakang yang berbeda.
Apalagi profesi pramugari dan pramugara yang dituntut memberi pelayanan serta kenyamanan maksimal bagi penumpang pesawat.
Para pramugari Garuda Indonesia ditemui di acara Garuda Travel Fair (GATF) fase kedua 2016 di JCC, Sabtu (8/10/2016) menceritakan pengalaman unik ketika bertugas.
Tak jarang ada permintaan penumpang yang membuat mereka kebingungan atau justru tertawa geli.
"Oh pernah, waktu saya berangkat dari London. Ada tamu di First Class seorang DJ yang mau ke Bali, dia bersama pacarnya. Waktu take off, pacarnya itu minta tampon, sedangkan di pesawat hanya ada sanitary napkin. Orangnya juga sudah panik maunya tampon dan tak percaya kalau perempuan Indonesia tak pakai tampon. Saya sebagai perempuan juga ikut panik karena tahu rasanya 'penuh' (saat datang bulan)," kata Via, salah satu pramugari Garuda Indonesia.
Akhirnya Via mencari akal dengan meminta ke penumpang. Ia ke kelas bisnis, tetapi semua tamu saat itu laki-laki. Kemudian ia ke kelas ekonomi dan meminta pada tamu perempuan, yang untungnya memberi dua tampon.
"Selama saya kerja, itu permintaan paling unik. Mau ditolak juga tak mungkin," kata Via.
Beda dengan Via, pramugari lainnya dari Garuda Indonesia yang bernama Rima berkisah tentang pengalamannya bertugas di rute domestik.
Rima mengatakan, biasanya banyak permintaan penumpang yang lucu bahkan justru menghibur pramugari.
"Bukan permintaan aneh, tapi lebih ke lucu. Misalnya kalau menyajikan makanan dan minuman ada yang bertanya, 'Ada soto ayam?' atau minta jus kedondong, jus stroberi," kata Rima.
Bahkan menurut Rima, tak sedikit tamu meminta minuman energi yang banyak dijual di warung-warung kaki lima.
"Kalau orang Timur juga tak biasa makan nasi. Kita kasih omelet, mereka juga tak mengerti itu apa. Jadi mereka sepanjang perjalanan tak mau makan, padahal perjalanan cukup panjang. Kami sebagai pramugari juga punya kewajiban untuk memastikan penumpang itu tetap sehat selama penerbangan," kata Rima. (Silvita Agmasari/kompas.com)