Menengok 7 Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit dan Singasari
Candi yang dikunjungi Surya umumnya terawat dengan baik, kecuali Candi Ngrimbi yang berada di Desa Ngrimbi.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Surya, Dodo Hawe
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Banyak candi penginggalan kerajaan di Jawa Timur yang mungkin sudah kita lupakan.
Sebut saja candi Candi Badut, Candi Bajangratu, Candi Brahu, Candi Gununggangsir, Candi Jago, Candi Jawi, Candi Kidal, Candi Kolam Segaran, Candi Panataran.
Kemudian Candi Plumbangan, Candi Rimbi, Candi Sadon, Candi Sawentar, Candi Singasari, Candi Surawana, Candi Tegawangi, Candi Tikus dan Candi Wringinlawang.
Dari jumlah itu Surya menelusuri keberadaan tujuh candi yaitu Candi Pari di Porong-Sidoarjo, Candi Jawi di Pandaan-Pasuruan, Candi Singosari di Malang, Candi Penataran di Blitar, Candi Singosari di Malang dan Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, Candi Wringin Lawang di Mojokerto.
Candi yang dikunjungi Surya umumnya terawat dengan baik, kecuali Candi Ngrimbi yang berada di Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Kondisi sekitar Candi Ngrimbi cukup memprihatinkan.
Selain tidak memiliki tempat parkir yang memadai pos penjaan candi yang yang terkesan darurat.
Tidak ada brosur di sana, untuk mendapatkan informasi tentang candi itu, wisatawan hanya bisa merepro potongan kertas putih yang dibingkai di pos penjaan.
"Silakan mengisi buku tamu mas, ya beginilah kondisinya," ujar seorang perempuan yang menyodori buku tamu.
Dari candi-candi yang ada itu, sebagian besar merupakan peninggalan kerajaan Majapahit dan Singosari. Raja-raja keturunan Airlangga-lah yang memerintahkan pembangunan sebagian besar candi yang ada di Jawa Timur itu.
Meski demikian terdapat juga candi-candi yang diperkirakan dibangun pada masa yang lebih awal, seperti Candi Badhut di Malang.
Candi di Jawa Timur memiliki ciri yang berbeda dengan candi-candi di Jawa Tengah maupun di Yogyakarta.
Umumnya candi-candi di Jawa Timur memiliki ukuran yang kecil dengan menempati area tidak terlalu luas, kecuali Candi Penataran di Blitar.
Akan tetapi, candi di Jawa Timur umumnya lebih artistik. Tatakan atau kaki candi umumnya lebih tinggi dan berbentuk selasar bertingkat.
Untuk sampai ke bangunan utama candi, harus melintasi selasar-selasar bertingkat yang dihubungkan dengan tangga.(*)