Festival Bau Nyale Digelar Tanggal 16-17 Februari 2017
Anda belum pernah merasakan sensasi Festival Bau Nyale? Ketika cacing-cacing laut muncul di Mandalika, Lombok Tengah?
Editor: Toni Bramantoro
Pertumpahan darah hampir terjadi dan Putri Mandalika menjadi sedih, lalu ia memutuskan untuk tidak menerima lamaran dari semua pangeran dan meminta waktu untuk berfikir matang.
Dalam kegalauan itu, putri memutuskan untuk mengorbankan jiwa dan raganya demi rakyatnya. Sang putri mengundang semua pangeran dan seluruh rakyat Lombok tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak untuk datang ke pantai Seger Kuta, Lombok.
Di saat itulah, Putri Mandalika memilih menceburkan dirinya ke laut dan ditelan gelombang dahsyat. Di setiap tanggal itu pula Cacing Nyale keluar dari pantai tersebut. Hingga kini, tiap tanggal itu, Nyale itu datang dan ditangkap warga, menjadi rebutan di bibir pantai.
Untuk apa? Ada yang ditaburkan sebagian ke sawah dan sisanya diolah menjadi lauk pauk, berupa pepes, sambal nyale hingga masakan bersantan. Kadang-kadang cacing nyale juga dijadikan sebagai obat beberapa jenis penyakit.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Lombok Tengah H Nursiah mengatakan event Bau Nyale diharapkan mampu mengangkat citra pariwisata Lombok Tengah semakin lebih dikenal baik ditingkat nasional maupun internasional. Tidak itu saja, dengan terus dilaksanakannya Festival Bau Nyale setiap tahunnya bisa berdampak pada meningkatnya taraf hidup masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah.
"Dari kegiatan ini secara ekonomi masyarakat mendapatkannya, termasuk dari aspek sosial," ujarnya.