Mau Liburan, Mayoritas Orang Indonesia Lihat Harga Tiket Bukan Destinasinya
Selain harga, menurut Marcelin faktor lain yang memutuskan seseorang membeli penerbangan atau paket wisata adalah tren tempat wisata tersebut.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Musim pameran wisata untuk semester pertama tahun 2017 sudah dimulai.
Beberapa maskapai dan pelaku pariwisata menyelenggarakan pameran wisata dan menawarkan harga yang kompetitif.
Faktanya, pameran wisata tak pernah sepi pengunjung.
"Orang Indonesia itu kalau ikut travel fair sebenarnya yang dilihat harga tiketnya dulu, bukan destinasinya," kata Assistant Manager Retail Sales Support Panorama Tours, Marcelin saat ditemui di acara Cathay Pacific Travel Fair, Mal Central Park, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Marcelin memberi contoh tiket penerbangan dan paket wisata ke Eropa biasanya laris manis saat pameran wisata. Sebab banyak orang cenderung tergiur dengan harga promo ke Eropa.
Selain harga, menurut Marcelin faktor lain yang memutuskan seseorang membeli penerbangan atau paket wisata adalah tren tempat wisata tersebut.
"Contohnya seperti Korea Selatan dan China. Itu tak ada promo saja peminatnya membludak. Dari kami (Panorama Tours) selalu penuh tur ke sana," kata Marcelin.
Destinasi lain yang menurut Marcelin diminati oleh wisatawan outbound adalah Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.
"Paling sulit untuk dijual justru Australia dan New Zealand. Karena banyak orang yang berpikir dengan uang yang sama mereka bisa pergi lebih jauh ke Eropa. Padahal Australia dan New Zealand itu obyek wisatanya bagus sekali," kata Marcelin.
Tahun ini ia memprediksi pameran wisata akan lebih ramai daripada tahun 2016, karena faktor ekonomi yang cenderung lebih stabil.
"Tahun kemarin juga banyak masalah teror dan sebagainya. Apalagi Istanbul yang penjualannya benar-benar jeblok," ungkap Marcelin.