Apa yang Terjadi pada Sabun dan Shampo Hotel yang Tak Habis Dipakai?
Saat menginap di hotel hanya dalam waktu semalam, tentu saja sabun dan shampo yang dipakai tak habis setengahnya. Ke mana sisanya?
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah hotel memang menyediakan alat mandi berupa handuk, sabun, shampo, bahkan lotion untuk tamunya.
Saat menginap di hotel hanya dalam waktu semalam, tentu saja sabun dan shampo yang dipakai tak habis setengahnya.
Lalu apa yang akan terjadi pada sabun dan shampo yang tak habis dipakai tersebut?
Melansir dari Travel and Leisure, beberapa sabun tersebut akan diberikan kepada Clean the World, sebuah perusahan berbasis di Orlando yang mendaur ulang sabun untuk menjadi sabun baru.
Tentu saja hal ini dilakukan agar sabun-sabun bekas tersebut tidak dibuang ke tempat pembuangan sampah, kemudian merusak lingkungan akibat zat yang ada pada sabun.
Dilansir Travel and Leisure dari Thrillist, sebenarnya hotel akan membayar Clean the World untuk sabun bekas sebesar 50 dolar AS atau sekitar Rp 666 ribu per kamar per bulan.
Nantinya Clean the World akan mengolah sabun bekas menjadi sabun baru dan akan didistribusikan untuk wilayah yang membutuhkan.
Pada 2016, Clean the World berhasil memproduksi lebih dari 7 juta sabun baru dan sekitar 500 ribu batang sabun dikirim untuk korban Badai Matthew di Haiti dan Bahama.
Clean the World juga bekerjasama dengan Unilever untuk menerima sabun bekas dari hotel.
Sabun-sabun tersebut dikirim ke tempat produksi Clean the World yang tersebar di beberapa tempat, yaitu India, Las Vegas, Hong Kong, Orlando, dan Montreal.
Selanjutnya sabun yang telah didaur ulang akan dikirim untuk disumbangkan pada International Red Cross dan Non Government Organization (NGO) di seluruh dunia.
Tak hanya mendaur ulang sabun, Clean the World juga memanfaatkan shampo, sabun mandi cair, dan conditioner dalam kemasan botol.
Dilansir dari Travel and Leisure, barang-barang tersebut harus diperiksa sebelum didaur ulang.
Isi dalam botol harus penuh hingga 3/4 bagian botol, sedangkan botol kosong akan didaur ulang.
Barang-barang tersebut kemudian didaur ulang menjadi alat kebersihan, seperti sikat gigi, pasta gigi, dan cairan pembersih tangan.
Sama halnya seperti sabun daur ulang, barang-barang tersebut kemudian didistribusikan untuk tunawisma di seluruh dunia.