Menikmati Rumah Kecil, Menyajikan Suasnaa Pedesaan di Pelosok Makassar
Jenuh dengan suasana perkotaan dan butuh tempat nyaman? Rumah Kecil di Jalan Pannara, Manggala, Makassar, menjadi salah satu alterbatif bagi Anda.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Y Gustaman
"Awalnya tempat ini saya bangun untuk kebutuhan keluarga. Kita punya kebiasaan tiap hari Minggu bikin masakan terbaik masing-masing lalu dibawa ke sini dan makan bareng," ujar dia.
Lambat laun tempat ini menjadi pertemuan teman-teman dari bebagai komunitas, baik pecinta alam, kesenian, dan lain-lain. Ada puluhan komunitas yang memanfaatkan Rumah Kecil dan lebih dominan dikunjungi pecinta alam dan kesenian.
Meski tempatnya sederhana, namun Rumah Kecil ramai dikunjungi, khususnya di waktu sore hari.
"Ini buah sebuah pertemanan. Tidak heran kalau tempat ini ramai, karena kawan datang ke sini untuk diskusi. Tempat ini sejak dahulu jadi ruang untuk itu. Bisnis ini juga dimulai dari kawan-kawan, karena mereka lapar, haus, dan susah mendapat makanan dari luar jadi menyarankan jual makaman, ditambah ibu hobi masak," imbuh Haswadi.
Tak banyak Haswadi mengeluarkan modal serta tak ada usaha untuk mempromosikan atau mempublikasikan keberadaan Rumah Kecil ke masyarakat.
"Rumah kecil juga tak punya sosmed, sangat terbelakanglah kalau saya bilang. Tapi nanti saya tidak tahu, biar orang yang mengabarkan ke orang lain kalau ada Rumah Kecil di sini," kata dia.
Asal tahu saja porsi kuliner di Rumah Kecil hanya 35 persen, sisanya memberikan edukasi dan kreativitas kepada pengunjung.
Dikatakan Haswadi di ruang yang belum tergarap ini, satu atau dua tahun ke depan akan muncul adik-adik yang belajar menari, teater, ibu membantik, dan lain-lain.
"Itu cita-cita besar saya, membangun ini sebagai sebuah proses karya, jauh dari konsep kapitalis," terang dia.
Kehadiran Rumah Kecil juga memberi berkah tersendiri bagi masyarakat sekitarnya beberapa warga menyediakan tempat parkiran bagi pengunjung.
Ia pun berharap Rumah Kecil bisa menginspirasi masyarakat untuk membuka usaha di mana saja. Ia juga berharap keterlibatan pemerintah agar ruang seperti ini bisa dipakai menyerap tenaga kerja.
"Usaha kecil menegah diperhatikan, kita diserbu minimarket yang bahkan bisa masuk lorong, itu harus diatur ulang, kasihan pengusaha kecil," beber Haswadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.