Dari Stonehenge Hingga Penemu Amerika, Fakta Ini Buktikan 5 Sejarah Dunia Ternyata Salah
Hal-hal yang sebelumnya dianggap fakta, terbantahkan dengan munculnya fakta-fakta baru yang lebih kuat.
Editor: Wahid Nurdin
TribunTravel.com/Ambar Purwaningrum
TRIBUNNEWS.COM - Pada era informasi seperti sekarang ini, kita sering menghadapi fakta baru yang menggantikan pandangan sebelumnya.
Hal-hal yang sebelumnya dianggap fakta, terbantahkan dengan munculnya fakta-fakta baru yang lebih kuat.
Ironisnya, sejarah yang dinyatakan bohong itu justru populer di kalangan masyarakat.
Dilansir TribunTravel.com dari laman brightside.me, berikut lima sejarah populer yang ternyata bohong belaka.
1. Napoleon dan hidung Sphinx
The Great Sphinx di Giza dikenal karena hidungnya yang hilang.
Menurut legenda, tentara Napoleon menghancurkan bagian tubuh ini selama pertempuran dengan Turki pada tahun 1798.
Namun wisatawan Denmark, Frederic Norden menuliskan catatan, jika pada 1737 bagian hidung itu sudah hilang dan cerita Napoleon hanya kebohongan belaka.
2. Van Gogh dan telinganya
Kisah Van Gogh yang diduga memotong telinganya dan mengirimkannya ke pasangannya terbilang cukup berlebihan.
Kenyataannya, semuanya terjadi setelah konflik dengan temannya, Paul Gauguin saat Van Gogh menyerangnya dengan pisau cukur.
Sebagai bentuk penyesalan (atau, menurut beberapa peneliti, kegilaan), Vincent memotong lobus telinganya pada malam yang sama.
3. Penutup kepala bertanduk Viking
Viking biasanya digambarkan sering mengenakan penutup kepala bertanduk.
Namun arkeolog masih belum bisa mengatakan apa bentuk penutup kepala mereka.
Kenyataannya, penutup kepala yang ditemukan di hampir semua pemakaman viking digunakan sebagai ritual, tidak dalam pertempuran.
4. Stonehenge
Stonehenge merupakan satu misteri terbesar di dunia.
Banyak yang mengira bentuk stonehenge ini sudah ada sejak zaman kuno.
Namun sebuah foto pada 1901 menunjukan jika bentuk sudah berubah dibandingkan aslinya.
5. Penemu Benua Amerika
Dalam pelajaran sejarah selalu diberitahu jika penemu benua Amerika adalah Christopher Colombus yang menemukannya pada 1492.
Kenyataannya penemu pertama kali adalah bangsa Viking pada akhir abad 10.