Sejuta Pesona Nusa Tenggara Timur: Dari Labuan Bajo ke Pulau Komodo
Keelokan provinsi yang terdiri dari sekitar 550 pulau itu tak lepas dari kehadiran hewan Komodo atau Varanus Komodoensis.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO – Nusa Tenggara Timur (NTT), salah satu provinsi di bagian Indonesia timur menyimpan sejuta pesona wisata yang menarik minat wisatawan.
Keelokan provinsi yang terdiri dari sekitar 550 pulau itu tak lepas dari kehadiran hewan Komodo atau Varanus Komodoensis.
Hewan endemik di Indonesia itu hidup di lima pulau di Provinsi NTT, yaitu Pulau Rinca, Pulau Komodo, Pulau Gili Motang, Pulau Nosa Kode, dan Pulau Padar, yang termasuk bagian dari Taman Nasional Komodo.
Setidaknya, terdapat sekitar 2.500 komodo, di mana populasi terbesar berada di Pulau Rinca.
“Biasanya ramai bulan Juni-September. Holiday itu ramai. Kalau untuk Komodo di Pulau Rinca, Pulau Komodo, Pulau Gili Motang, Pulau Nosa Kode, sama Pulau Padar. Itu lima pulau ada semua. Paling banyak di Rinca sini. Kalau tidak salah 2500 komodo,” ujar Laurentius Nay, Polisi Hutan Taman Nasional Komodo.
Untuk ke salah satu dari kelima pulau itu, wisatawan menggunakan kapal wisata maupun perahu motor yang berlabuh di pelabuhan Labuan Bajo.
Wisatawan dapat memilih menyewa kapal untuk menginap atau hanya satu kali jalan. Harga sekali perjalanan mulai dari Rp 3 juta.
Semakin lama perjalanan harga semakin tinggi. Rata-rata kapal dilengkapi kamar tidur, kamar mandi, serta disediakan makan.
Perjalanan dari Pelabuhan Labuan Bajo ke Pulau Rinca memakan waktu sekitar 2 jam.
Namun, jangan khawatir karena dijamin wisatawan tidak akan bosan, sebab akan melihat pemandangan laut lepas dan pulau-pulau kecil yang masuk dalam Provinsi NTT.
Tarif masuk Taman Nasional Komodo dipatok Rp 22.500 per kepala ditambah Rp 80.000 untuk membayar ranger yang memandu jalan dan menjadi pawang komodo.
Ada empat pilihan rute perjalanan, yaitu short track, medium track, long track, dan adventure track.
Rute terpendek dapat ditempuh hanya dalam 30 menit sedangkan butuh sekitar 4 jam untuk melewati rute paling panjang.
Semakin panjang jalur yang ditempuh, maka semakin besar pula peluang melihat langsung kehidupan komido di habitat aslinya.
“Ranger dihitung per grup, 1 sampai 5 orang 1 ranger, kelipatan lima. Ranger berdayakan masyarakat. Mereka kebanyakan tamat SMA, tetapi fasih bahasa Inggris,” tambahnya.