Ini Lima Warung Makanan Tradisional Paling Legendaris di Bandung
Cilok merupakan penganan khas Sunda yang tidak asing bagi lidah orang Indonesia dan menjadi favorit semua kalangan.
Editor: Ravianto
Keunikan Lotek Alkateri adalah cara penyajiannya.
Pada umumnya lotek disajikan menggunakan piring, namun Lotek Alkateri dikemas menggunakan kertas nasi yang dibuat kerucut.
Kemasan tersebut di bentuk menyerupai cone es krim.
Saat makan lotek tersebut, serasa makan es krim cone pakai sendok, tapi rasanya lebih ke sayur-sayuran sehat.
Salain itu, lotek ini juga di campur taburan bawang goreng yang diselipkan kerupuk.
Oom, pemilik Lotek Alkateri mengatakan, ini merupakan usaha turun temurun keluarganya sejak 1988.
Saat itu Ia melanjutkan usaha ibunya yang telah berjualan lotek.
Lotek Alkateri tidak pernah sepi pengunjung.
Siang hari lotek ini semakin banyak di kerumuni pembeli yang rata-rata ibu-ibu.
Lotek Alkateri dibuka setiap hari kecuali Senin, pukul 09.00 WIB - 15.00 WIB
Untuk satu porsi Lotek Alkateri yang pakai lontong dibanderol Rp 12.000, sedangkan yang tidak pakai lontong Rp. 10.000.
Bus Kayu itu Ternyata Belum Punah, Masih Ada Satu di Bandung, Mesinnya Masih Oke tapi Mau Dijual https://t.co/LnAQjDFUtV via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 19, 2017
4. Kupat Tahu Gempol (1965)
Kupat tahu merupakan makanan tradisional Sunda yang berbahan dasar ketupat, tahu yang telah digoreng, dan juga bumbu kacang.
Pada umumnya, kupat tahu di sajikan untuk menu sarapan pagi selain nasi kuning.
Bagi warga Bandung dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi dengan kupat tahu.
Saat ini kupat tahu banyak ditemui di berbagai penjuru Kota Bandung, apalagi di pagi hari.
Nah, satu di antara kedai kupat tahu legendaris di Kota Bandung yakni Kupat Tahu Gempol.
Kupat tahu gempol terletak di Jalan Gempol Kulon No 53, Citarum, Kota Bandung.
Lokasi tepatnya berada di kawasan Pasar Gempol, Kota Bandung.
Kupat tahu ini pertama kali di rintis pada 1965 oleh H Ahdan.
Kemudian, usaha ini di teruskan oleh Hj Yayah yang merupakan istri dari H. Ahdan.
Dari awal berdiri hingga sekarang, lokasinya tetap di tempat yang sama, di sekitar Pasar Gempol.
Setiap harinya, Yayah dibantu anaknya, Engkus dan Nuraini.
Engkus menuturkan, Kupat tahu Gempol sering menerima pesanan dalam jumlah besar, seperti hajatan dan pesta pernikahan.
Selain itu, Engkus mengaku banyak artis dan pejabat yang menjadi pelanggan tetap Kupat Tahu Gempol.
Di antaranya Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, mantan Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, serta artis Irgi Ahmad Fahrezi, dan Ben Kasyafani.
Apabila Anda ingin mencicipinya tapi tidak sempat ke Pasar Gempol, jangan kawatir ! karena kupat tahu ini bisa Anda temui di tempat lain.
Di antaranya di The Kios Super Market Setiabudi, The Kios Dago Pizza Hut, Food Garden Miko Mall Jalan Kopo, dan Foodcourt Batununggal.
Hanya Rp 17.000, Anda bisa menyantap satu porsi kupat tahu Gempol.
Jam operasional Kupat Tahu Gempol, di buka dari pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB.
Mantan Kekasihnya Bunuh Diri, Awkarin Sempat Curhat Gajinya di Takis Entertainment Belum Dibayar https://t.co/cmLUWpc6r2 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 19, 2017
5. Warung Lotek Macan (1974)
Satu dia antara tempat makan lotek yang cukup terkenal di Bandung adalah Warung Lotek Macan.
Warung Lotek Macan berlokasi di Jalan Macan, No 1, Burangrang, Lengkong, Kota Bandung.
Tempatnya hanya di halaman sebuah rumah, hidangan dijajakan layaknya di sebuah warung makan.
Yang menjadikan Warung lotek Macan lebih istimewa adalah bumbu kacangnya yang gurih dan melegenda.
Lotek macan banyak dipuji karena rasanya yang netral, tak condong ke manis dan pedas.
Ditambah dengan kerupuk warna pink yang memberikan gigitan berbeda saat mengunyahnya
Selain lotek, di warung ini juga terdapat beberapa menu lain yang patut dicoba.
Di antaranya gado-gado, kupat tahu sayur, kupat tahu bumbu kacang, asinan, gulai sapi, soto bandung, mi kocok, dan rawon.
Untuk menu minumannya, Anda bisa memesan aneka jus dan yoghurt.
Warung Lotek Macan pertama kali di rintis pada tahun 1956 oleh Tanita Sari, namun yang di jual hanya rujak saja.
Barulah pada 1974, Warung Lotek Macan resmi berdiri dan menambahkan lotek sebagai menu andalannya.
Hingga saat ini Warung Lotek Macan diteruskan oleh Wawa selaku pemilik dan anak pertama Tanita.
Bagi Anda yang tertarik mencoba, untuk satu porsi lotek, Anda cukup membayar Rp 16.000.
Sedangkan untuk soto, rawon, dan gulai dibanderol Rp. 14.000 perporsinya.
Lalu aneka kolak dan rujak tumbuk hanya Rp 7.500 per porsinya.
Warung Lotek Macan di buka setiap hari pada pukul 10.30 WIB - 16 .30 WIB.