Keindahan Pulau Morotai yang Simpan Segudang Sejarah Perang Dunia II
Tim Ekspedisi Terios 7-Wonders Wonderful Moluccas (2017) akhirnya tiba di Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara pada hari keenam
TRIBUNNEWS.COM - Tim Ekspedisi Terios 7-Wonders Wonderful Moluccas (2017) akhirnya tiba di Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara pada hari keenam berpetualang, Rabu (19/7/2017) untuk mengeksplor keindahan alam, budaya, flora dan fauna di Maluku Utara.
Pulau Morotai adalah pulau paling utara di Indonesia yang berbatasan dengan Negara Filipina dan salah satu wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Halmahera Utara. Secara administratif, pulau ini dinamai Kabupaten Pulau Morotai.
Demi tiba di Pulau Morotai yang jadi persinggahan terakhir petualang ini, dari Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, tim harus menyeberang lautan menggunakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Bandeng selama kurang lebih tiga jam perjalanan.
Ketika sampai, tim langsung menjelajahi berbagai destinasi wisata yang berada di Pulau Morotai. Mulai dari Pantai Dodola, wisata situs dan museum, dan berbagai pulau, serta pantai yang pemandangannya mempesona.
Pulau Morotai juga sering disebut "Mutiara di Bibir Pasifik". Sebutan itu dipilih karena pulau ini menyimpan segudang sejarah Perang Asia Pasifik (Perang Dunia ke II).
Staf Promosi Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara, Azis Mamondah (37) mengatakan, Pulau Morotai setidaknya memiliki jumlah penduduk sekitar 53 ribu jiwa dengan luas sekitar 2.474,94 kilometer persegi.
"Disini merupakan pulau yang menyimpan banyak sejarah Perang Dunia ke II. Bahkan masih banyak bekas peninggalan-peninggalan perang itu," ujar Azis kepada Tribun di Morotai.
Menurut Azis, pada abad ke 15 hingga ke 16, pulau ini merupakan daerah di bawah Kesultanan Ternate. Sedangkan saat Perang Dunia ke II, pulau ini pernah ditempati oleh tentara Jepang.
Namun, Amerika Serikat (Sekutu) dibawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur berhasil merebut pulau Morotai pada September 1944, setelah Jepang menyerah tanpa syarat pada pertengahan Agustus 1945.
Selain Jepang dan Amerika Serikat (Sekutu) yang pernah menjadikan Pulau Morotai sebagai wilayah strategis peperangan. Indonesia juga sempat menjadikan Pulau Morotai sebagai pangkalan militer untuk penyusunan strategi merebut Irian Barat dalam Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora).
"Jadi ada tiga negara yang menjadikan Pulau Morotai sebagai wilayah militer untuk penyusunan strategi," kata Azis.
Agar mengetahui lebih dalam tentang Perang Dunia ke II, tim pun kemudian mengunjungi Museum Sejarah Perang Dunia ke II di Morotai yang berada di Juanga, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai.