Mengenal Mata Embek, Jajanan Manis dengan Topping Renyah Khas Pameungpeuk
Jajanan satu ini masih menjadi primadona bagi masyarakat, karena rasanya yang manis dengan toping renyah.
Editor: Ravianto
Di antaranya, opak ketan, kolontong ketan, dan rangenung.
Mata embek terbuat dari campuran ketan galimpoh, gula merah, gula putih dan kelapa yang diaduk rata selama kurang lebih dua jam.
Sedangkan topingnya terbuat dari ketan galimpoh yang dimasak layaknya kembang jagung (popcorn) tanpa menggunakan minyak.
Proses untuk pembuatan mata embek ini, membutuhkan ketan sebanyak 3 kg yang dihabiskan dalam satu hari.
Presenter TV Meninggal Setelah Tertimpa Pohon Palem, Hal Mengejutkan Terjadi Setelahnya! https://t.co/UAJR9ReW6H via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 24, 2017
Mata embek ini bisa bertahan hingga dua minggu, karena hanya menggunakan bahan alami tanpa pengawet.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas makanannya.
Nur menuturkan, dalam pembuatan mata embek dan lainnya, ia hanya dibantu tujuh orang pegawainya yang ia gaji satu kali seminggu.
Untuk distibusinya, Nur mengaku hanya berjualan langsung di tempat usahanya.
Baca: Keluarga Tolak Autopsi, Jasad Dua Wanita yang Tewas Bunuh Diri Segera Diterbangkan ke Makassar
"Biasanya konsumen langganan saya yang melanjutkan menjual mata embek ke luar daerah," ujar Nur.
Pada hari biasa, mata embek hanya dibuat dua kali dalam seminggu.
Sedangkan di bulan puasa, mata embek bisa dibuat setiap hari. Sebab di bulan puasa, peminatnya lebih banyak ketimbang hari biasa.
Nur mengaku, rata-rata orang membeli mata embek ini untuk hajatan dan bulan puasa.
Harga camilan mata embek ini dibanderol Rp 50.000 per kilogram.(*)