Ibu Rumah Tangga asal Batam Bisa Mengolah Daging Ikan Menjadi Minuman, Begini Caranya
Daging ikan yang biasa dikonsumsi dengan cara digoreng, dibakar, atau direbus, tetapi, dari tangan Endang, daging ikan dapat menjadi sebuah minuman.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah kreasi kuliner asli dari seorang ibu rumah tangga asal Batam, Endang Siti menjadi salah satu masakan yang terpilih untuk dihidangkan di depan Presiden Jokowi dalam acara Lomba Masak Ikan Nusantara.
Kuliner yang dihasilkan olehnya, terbilang aneh. Betapa tidak?
Daging ikan yang biasa dikonsumsi dengan cara digoreng, dibakar, atau direbus, tetapi, dari tangan Endang, daging ikan dapat menjadi sebuah minuman.
"Saya beri nama ini Es Dawet Datin alias daging ikan Patin. Supaya ikan tidak cuma bisa dimakan, tetapi juga diminum," katanya menunjukkan hasil olahannya saat konfrensi pers Lomba Masak Nusantara di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (10/8)
Sekilas, Dawet Datin karya Endang sama halnya seperti Es Dawet yang dijual di pasar. Tidak ada yang beda, santan dan gula merah yang tercampur menjadi satu di dalam sebuah wadah gelas tidak terlalu besar.
Kemudian, juga terlihat cendol yang berwarna hijau khas seperti Dawet Ayu asal Banjarnegara, Jawa Tengah ataupun Es Cendol yang sering ditemui di pinggir jalan. Bau khas layaknya Es Dawet juga tercium dari gelas itu.
Tetapi, siapa sangka jika Cendol yang dibuat oleh Endang, tidak hanya berbahan dasar tepung terigu dicampur dengan daun Suji yang menjadi bahan untuk pewarna makanan. Lebih dari itu, Cendol buatan Endang berisi daging Ikan Patin.
"Ini Ikan Patin isinya, percaya enggak? He-he-he," senyumnya tidak terhindarkan ketika Tribun mencicipi Es Dawet Datin yang membawanya ke 10 besar finalis Lomba Masak Ikan Nusantara.
Penasaran, Tribun mengorek lebih dalam mengenai pembuatan Es Dawet Datin a la Endang, pasalnya, sama sekali tidak terasa rasa khas dari ikan Patin.
Kemudian dia menjelaskan, Ikan Patin yang dibuatnya, harus dibersihkan dulu secara keseluruhan. Hanya daging ikan yang segar, yang dapat diolah menjadi cendol.
Kemudian, daging ikan Patin diolah hingga benar-benar lembut, setelah itu dicampur dengan terigu. Perbandingannya, 60 daging ikan dan 40 tepung terigu. Selanjutnya, diproses seperti halnya cendol lainnya. Dengan pewarna dari daun Suji.
"Yang penting ini perbandingannya. Kalau tidak, susah jadi cendolnya. Saya pernah gagal tiga kali karena salah perbandingan. He-he-he," kata dia.
Demi Anak
Endang seorang ibu yang memiliki dua anak, mengatakan harus memutar otak lebih keras untuk memasak ikan agar dapat dikonsumsi oleh anaknya.