Urusan Pelesiran, Wisatawan Indonesia Ada di Urutan 3 Besar Traveler Digital Dunia
Riset ini juga menemukan fakta-fakta menarik saat wisatawan Indonesia melakukan pemesanan untuk perjalanannya.
Editor: Choirul Arifin
Sebanyak 83 persen responden sangat menikmati waktu 'me time' selama perjalanan bisnisnya.
Berbagai temuan riset menarik ini dipaparkan Mark Meehan, Managing Director Travelport Asia Pacific (APAC) di depan awak media di Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Mark mengatakan, peringkat traveler digital wisatawan Indonesia hanya dua peringkat di bawah India dan China. "Pelancong India dan China tercatat paling bergantung pada dukungan digital, disusul pelancong Indonesia berdasar indikator utama penggunaan alat digital oleh wisatawan di setiap negara," ungkap Mark Meehan.
Dia menyebutkan, dalam survei ini, responden yang ditanyai memiliki rentang usia mulai dari 19 tahun.
"Digitalisasi mampu menciptakan jumlah traveler dan permintaan traveling yang lebih besar di Indonesia.
Pengalaman perjalanan menjadi semakin transparan. Traveler bisa saling membandingkan berbagai layanan seperti tarif," jelasnya.
Riset tentang traveler digital ini dilakukan di 19 negara, yang berdasar peringkatnya, mencakup India, China, Indonesia, Brazil, Arab Saudi, Meksiko, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Kolombia, Italia, Amerika Serikat, Spanyol, Prancis, Rusia, Kanada, Australia, Inggris, Jepang dan Jerman.
Baca: Oppo F5 Diluncurkan Dalam Tiga Varian, Ini Rincian Harganya
Baca: Hantaran untuk Syahnaz, dari Sepatu Hak Tinggi Sampai Perhiasan dan Buah-buahan
"Temuan dari hasil riset ini menunjukkan pentingnya alat digital bagi wisatawan untuk mendukung perjalanan mereka. Kami mengidentifikasi adanya kebutuhan di kalangan pelaku industri perjalanan dan perhotelan global senilai 7,6 triliun dolar AS untuk terus menerus beradaptasi demi memberikan layanan yang responsif, relevan dan tepat waktu bagi pelanggan," ungkap Mark Meehan.
Indonesia tumbuh pesat
Dia juga menilai, industri pariwisata Indonesia tumbuh pesat melampaui rata-rata pertumbuhan industri ini di Asia Pasifik dan pasar negara berkembang lainnya, yakni mencapai 25.68 persen di tahun 2017 ini.
Mark berpesan, penyedia layanan perjalanan harus selalu relevan dengan memberikan konten digital yang tepat waktu untuk menjangkau dan memuaskan wisatawan Indonesia saat mereka merencanakan perjalanan sampai merealisasikan aktivitas perjalanannya hingga kembali pulang.
"Sebagai perusahaan teknologi dan pemimpin dunia digital dan mobile, kami siap mendukung pertumbuhan industri digital di Indonesia," ungkap Mark Meehan.
Travelport sendiri dikenal sebagai perusahaan penyedia layanan perjalanan yang menghubungkan penyedia jasa travel dengan pembeli paket perjalanan secara online dan offline di pasar perjalanan bisnis B to B.
Perusahaan yang berkantor pusat di Langley, Inggris, ini memiliki sekitar 4.000 staf dan beroperasi di 1890 negara dan teritori.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.