Bupati Karangasem Jamin Daerahnya Aman Dijadikan Destinasi Wisata
radius zona merah Gunung Agung hanya 6 KM, sementara wisata di Karangasem banyak yang berada di luar zona merah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri memastikan daerah Karangasem masih relatif aman dan layak dikunjungi untuk dijadikan destinasi wisata.
Pernyataan itu ia ungkapkan usai memberikan paparan pada acara Indonesia Visionary Leader Jilid II di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Diketahui, pada akhir 2017 silam marak berbagai informasi mengenai erupsi Gunung Agung yang berada di Dusun Temakung, Desa Ban, Kabupaten Karangasem, yang mengakibatkan banyak wisatawan mengurungkan niatnya untuk berwisata ke Bali, khususnya ke Karangasem.
Bupati Mas Sumatri menyebutkan sekarang radius zona merah Gunung Agung hanya 6 KM, sementara wisata di Karangasem banyak yang berada di luar zona merah.
“Sehingga secara umum Karangasem aman untuk dikunjungi,” ujarnya.
Seperti diketahui, pasca terjadinya erupsi Gunung Agung, kondisi ekonomi masyarakat di Kabupaten Karangasem sempat terpuruk karena berhentinya sumber pemasukan daerah yakni dari sektor galian C dan pariwisata.
Bahkan ekonomi di Karangasem sempat tiga bulan mati suri, oleh karenanya Bupati Mas Sumatri berharap wisatawan tidak takut berkunjung ke Karangasem.
“Saya jamin keamanannya,” tegasnya.
Ada banyak tempat wisata menarik di Karangasem yang wajib dikunjungi. Ada wisata gunung, pantai, religi, budaya, dan sejarah yang dapat dijelajah wisatawan.
“Kami memiliki wisata alam seperti Pantai Blue Lagoon, Pantai Padang Bai, Pantai Bias Tugel, Bukit Asah, Istana Air Tirta Gangga, dan Taman Ujung. Selain itu kami pun memiliki wisata religi, seperti Pura Lempuyang Luhur, dan Pura Besakih yang merupakan Pura terbesar di Bali,” ungkap Bupati Mas Sumantri.
Terlebih lagi sekarang pemerintah sedang mengembangkan desa wisata.
“Kami sedang melakukan berbagai strategi untuk kembali meningkatkan kunjungan para turis, salah satunya dengan mengembangkan potensi Desa Tenganan. Desa Tenganan merupakan desa adat yang masih memegang teguh peraturan adatnya. Nantinya kami akan mengajak para wisatawan untuk menginap di rumah warga dan melakukan aktifititas sehari hari seperti bertani, berkebun, berternak, membuat kerajinan lontar, dan tenun ikat ganda gringsing. Jadi ini merupakan wisata spiritual berbasis kebudayaan,” ujar Bupati Ayu Mas Sumantri.
Sepak terjang Bupati perempuan pertama di Karangasem ini walaupun baru menjabat selama 2 tahun memang cukup bersinar, ia telah berhasil membawa daerahnya mendapatkan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan merupakan kali pertama didapatkan oleh Karangasem.
Tak tanggung-tanggung, selama dirinya menjabat, Karangasem telah 2 kali mendapatkan predikat tersebut.
“Tentunya ini adalah prestasi kita bersama-sama, artinya kita sudah ada kemajuan, dan tentu hal ini akan terus saya pertahankan, bahkan terus ditingkatkan,” ujarnya.
Beberapa program unggulan pun telah disiapkan oleh Ayu Mas Sumantri guna terus meningkatkan kesejahteraan Karangasem, salah satunya ia menyebutkan bahwa dirinya ingin mewujudkan Karangasem yang cerdas, bersih, dan bermartabat.
"Cerdas dari sisi pendidikan, sehingga dipastikan kita mampu bersaing dengan kabupaten lainnya," ujar nya.
Selain itu ia juga terus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat terutama di bidang kesehatan, salah satunya adalah dengan merealisasikan program KKS (Kartu Karangasem Sehat) di tahun 2018 sebesar Rp 6,505 miliar untuk 28.284 jiwa, dimana program ini juga telah terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Ini akan terus ditingkatkan baik dari sisi penganggaran dan lainnya, sehingga ditargetkan pada tahun 2019, semua warga Karangasem telah masuk program ini,” ujarnya.