Ada Sekitar 100 Jenis Sambal di Indonesia, Ternyata Begini Sejarahnya
Dulu di masa Jawa Kuno, cabai juga menjadi komoditas perdagangan yang langsung dijual.
Editor: Wahid Nurdin
Wah, banyak sekali, ya, teman-teman! Ini membuktikan betapa sambal tidak bisa dilepaskan dari kuliner nusantara kita.
Bahkan dulu di zaman kolonial Belanda, asisten rumah tangga yang paling pandai membuat sambal akan mendapatkan gaji yang paling mahal.
Sambal Dipopulerkan Lewat Buku Resep Masakan
Kepopuleran sambal di masa kini tidak lepas dari jasanya Catenius van der Meijden, salah satu ahli kuliner yang cukup berpengaruh di masa kolonial.
Catenius yang seorang nyonya menir Belanda saat itu, dibantu dengan pembantunya, bertugas untuk menyiapkan hidangan istimewa bagi seluruh keluarga.
Ia sangat ahli memasak sambal dan ada banyak jenis sambal yang dikuasainya.
Catenius pun mengumpulkan semua resep masakannya menjadi sebuah buku yang berisi tentang resep makanan.
Buku ini terbit tahun 1942, setelah sebelumnya ia berhasil menuliskan buku yang berjudul ‘Makanlah Nasi’ di tahun 1922.
Resep sambalnya yang terkenal adalah sambal eoloek (sambal ulek) dan sambal telur.
Selain itu, ada juga sambal buatan Catenius dengan nama yang unik, seperti sambal serdadoe, sambal banjak, sambal brandal, dan lainnya.
Sampai saat ini, sambal masih diminati banyak orang dan ragamnya pun sudah semakin banyak.
Apakah teman-teman juga suka sambal? (Bobo.grid.id/Hanna Vivaldi)
Berita ini sudah tayang di Bobo.grid.id dengan judul Ada 100 Jenis Sambal di Indonesia, Beginilah Sejarahnya