Ada Sekitar 100 Jenis Sambal di Indonesia, Ternyata Begini Sejarahnya
Dulu di masa Jawa Kuno, cabai juga menjadi komoditas perdagangan yang langsung dijual.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Meski sering membuat orang berkeringat bahkan 'tersiksa', namun keberadaan sambal dalam setiap hidangan susah untuk dihindari.
Banyak orang merasa belum afdol menyantap sebuah hidangan bila tak ada sambal.
Di Indonesia, sambal adalah salah satu hidangan yang cukup populer.
Bisa kita lihat dari banyaknya jenis sambal yang ada dari setiap daerah.
Bagi mereka pencinta pedas, kurang lengkap rasanya makan tanpa sambal.
Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah sambal di Indonesia? Yuk, kita cari tahu!
Cabai Sudah Masuk ke Indonesia Sejak Abad ke-10
Kuliner yang berbahan cabai ini ternyata memiliki sejarah yang panjang di Indonesia.
Dalam buku Tropical Herbs and Spices of Indonesia karya Wendy Hutton, dikatakan bahwa orang Portugis lah yang membawa dan memperkenalkan biji cabai ke Indonesia di abad ke-16 sampai awal abad ke-17.
Namun, ada data lain yang menunjukkan bahwa cabai sebenarnya sudah dikenal di Indonesia jauh sebelum itu.
Seorang arkeolog bernama Titi Surti Nastiti dalam bukunya Pasar di Jawa Masa Mataram Kuna Abad VII-XIV mengatakan bahwa teks Ramayana abad ke-10 telah menyebut cabai sebagai salah satu contoh jenis makanan pangan.
Dulu di masa Jawa Kuno, cabai juga menjadi komoditas perdagangan yang langsung dijual.
Itu sebabnya sejak dulu cabai menjadi bahan masakan yang populer di Indonesia.
Ada Sekitar 100 Jenis Sambal di Indonesia
Berdasarkan buku Suryatini N Ganie (2009), bisa kita ketahui bahwa kurang lebih ada 100 ragam makanan yang dibuat dari sambal, lo.