Tak Sekedar Dibalsem seperti Mumi Mesir, Ini 4 Metode Pengawetan Jenazah yang Ditemukan di Dunia
Di dunia ini, ternyata ada banyak cara untuk membuat jenazah awet dan bertahan hingga bertahun-tahun hampir-hampir tanpa mengalami proses pembusukan.
Editor: Bobby Wiratama
(TribunTravel.com/Rizki A Tiara)
TRIBUNNEWS.COM - Tentu kamu semua sudah tahu tentang mumi bukan?
Mumi adalah metode pengawetan jenazah yang kebanyakan kita kenal dari Mesir, meski Indonesia sendiri juga punya metode pengawetan jenazah sendiri sejak ratusan, bahkan ribuan tahun lalu.
Di dunia ini, ternyata ada banyak cara untuk membuat jenazah awet dan bertahan hingga bertahun-tahun hampir-hampir tanpa mengalami proses pembusukan seperti jenazah pada umumnya.
Apa saja ya metode pengawetan jasad tersebut?
Dikutip TribunTravel.com dari laman listverse.com, berikut deretannya.
1. Penggunaan Cinnabar di Eropa
Metode pengawetan jenazah tertua di Eropa ditemukan di Palencia, Spanyol.
Tulang manusia berusia 5.000 tahun ini ditemukan di sebuah pemakaman dan sengaja diselimuti cinnabar(bebatuan bata berwarna bata merah berunsur merkuri) yang dihancurkan untuk tujuan pengawetan.
Meskipun pembalseman dan pengawetan jasad tampaknya tidak begitu populer di Eropa pada era waktu tersebut, ada sejumlah indikasi bahwa ini kasusnya disengaja.
Petunjuk yang paling signifikan adalah tidak adanya tambang cinnabar dekat dengan pekuburan tersebut, dan ada ratusan kilogram cinnabar yang melapisi tulang-belulang.