TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Prestasi membanggakan diraih oleh Kabupaten Bogor, kali ini dalam bidang Pariwisata, yakni terpilihnya Geopark Pongkor menjadi Geopark Nasional oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Hal ini diketahui setelah Kabupaten Bogor ditunjuk langsung menjadi tuan rumah acara Penyerahan Sertifikat Geopark Nasional yang bertempat di Desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, Jum'at (30/11/2018).

Hadir dalam acara ini, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya. Dalam sambutannya, Menpar menjelaskan bahwa salah satu yang menyebabkan lambatnya pembangunan Geopark di Indonesia ialah karena tidak adanya nilai ekonomi (economic values) yang tertulis secara resmi di dalam definisi Geopark itu sendiri.

"Dalam definisi Geopark itu tidak terdapat unsur "Economic Values" (nilai-nilai ekonomi), yang berimplikasi kepada Kementerian dan lembaga-lembaga pemerintah sehingga dukungan anggaran tidak bisa maksimal. Hal ini yg menyebabkan Geopark di Indonesia berkembang relatif lebih lambat," ungkap Arief Yahya.

"Di Indonesia sendiri Geopark Nasional baru ada lima belas, masih kalah jauh dengan negara-negara lain seperti Tiongkok yang memiliki dua ratus Geopark Nasional, tiga puluh tujuh diantaranya sudah terdaftar di UGG (UNESCO Global Geopark)," katanya.

Tampak hadir juga dalam acara ini Bupati Bogor terpilih periode 2018-2023 Ade Yasin. Saat ditemui awak media ia menjelaskan bahwa dirinya siap untuk mengembangkan Geopark Pongkor dan mengantarkannya ke Unesco Global Geopark.

"Geopark Pongkor memiliki 30 Geosite yang bisa dikembangkan, tersebar di lima belas Kecamatan, diantaranya situs geologi, museum tambang emas, air terjun (curug) yang menawan, kampung adat, pemandian air panas, danau, goa, dan hamparan sawah yang membentang luas." jelasnya.