2 Pulau Kecil di Selandia Baru Ini jadi Tempat Terbaik Amati Pemandangan Galaksi Bimasakti
Tim peneliti dari Italia menemukan, 99 persen orang Amerika dan Eropa tinggal di bawah langit malam yang berpolusi cahaya.
Editor: Rizky Tyas Febriani
TribunTravel.com/ Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNNEWS.COM - Mengamati langit malam merupakan satu kegiatan yang memberikan pengalaman tersendiri.
Namun, tak semua tempat ideal untuk menikmati pemandangan langit malam alias stargazing.
Sebab, sekarang ini polusi cahaya, keberadaan obyek atau bangunan buatan manusia, cahaya buatan di malam hari semakin meningkat di seluruh dunia.
Mengutip laman Travel and Leisure, tim peneliti dari Italia menemukan, 99 persen orang Amerika dan Eropa tinggal di bawah langit malam yang berpolusi cahaya.
Sehingga mereka hampir tidak bisa melihat galaksi Bima Sakti atau bintang-bintang lainnya di langit.
Meski begitu, ada lima tempat yang sempurna untuk stargazing yang disebut International Dark Sky Sanctuaries.
Dua di antaranya ada di Pulau Great Barrier di dekat Pulau Utara dan Pulau Stewart di dekat Pulau Selatan, Selandia Baru.
Pulau Great Barrier (Great Barrier Island) dimasukkan daftar International Dark Sky Sanctuaries pada 2016.
Stargazing di Pulau Stewart, Selandia Baru (explore.gorentals.co.nz)
Sementara, Pulau Stewart baru masuk daftar tersebut bulan ini.
Penunjukan suatu tempat untuk menjadi International Dark Sky Sanctuaries merupakan hal yang langka.